SUMENEP, MaduraPost – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, dari sektor perhubungan hingga September 2025 tercatat belum menyentuh target yang ditentukan.
Berdasarkan data Dinas Perkimhub Sumenep, penerimaan PAD baru berada di angka Rp 3,3 miliar. Angka itu setara 78 persen dari target Rp 4,2 miliar yang ditetapkan tahun ini.
Sekretaris Disperkimhub Sumenep, Agus Adi Hidayat menerangkan, bahwa pemasukan daerah tersebut bersumber dari dua sektor utama, yakni jasa umum dan jasa usaha.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kontribusi terbesar berasal dari jasa umum, seperti retribusi parkir di tepi jalan umum. Selain itu, kami juga menggandeng Samsat Sumenep,” ujar Agus, Sabtu (20/9).
Sementara dari sektor jasa usaha, kata dia, PAD dihimpun melalui parkir di area pasar, pertokoan, hingga layanan kepelabuhanan dan penyeberangan laut. Namun, kontribusinya belum terlalu besar.
“Walaupun saat ini capaian masih belum maksimal, kami tetap optimistis. Proyeksinya, hingga akhir tahun nanti realisasi bisa menembus bahkan melampaui target,” tambahnya.
Di sisi lain, capaian PAD sektor perhubungan tersebut menjadi perhatian legislatif. Anggota Komisi III DPRD Sumenep, Akhmadi Yasid, menilai potensi sektor ini sejatinya sangat menjanjikan sehingga bisa menjadi penyumbang utama bagi PAD daerah.
“Potensinya besar sekali. Jadi pemerintah harus serius memaksimalkan, apalagi kita sudah memasuki masa krusial menjelang tutup tahun,” ungkap Yasid.
Ia juga mendesak Pemkab Sumenep untuk mencari terobosan baru dalam menggali sumber-sumber pemasukan daerah.
Menurutnya, kreativitas dalam pengelolaan PAD sangat penting agar ketergantungan terhadap dana transfer dari pusat bisa dikurangi.
“Ke depan, target PAD harus lebih tinggi. Karena kita tidak bisa memastikan, bisa saja dana transfer dari pemerintah pusat berkurang. Itu sebabnya daerah harus berinovasi,” tegas politisi PKB tersebut.***
Penulis : Miftahol Hendra Efendi
Editor : Nurus Solehen
Sumber Berita : Redaksi MaduraPost