SUMENEP, MaduraPost – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sudah masuk ke Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Buktinya, salah satu hewan ternak di Kecamatan Pasongsongan sudah terjangkit virus ini. Selasa, 31 Mei 2022.
Saat ini, hewan ternak berupa sapi dinyatakan positif setelah dilakukan uji laboratorium di Pusat Veteriner Farma (Pusvetma), dengan pemeriksaan sampel (serum, plasma dan swab). Hasilnya positif terjangkit PMK.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep, Arif Firmanto menjelaskan, hewan ternak sapi dinyatakan positif PMK berdasarkan update kasus Provinsi Jawa Timur tertanggal 29 Mei 2022.
“Tapi saat ini, kondisi kesehatan sapi itu sudah mulai membaik,” kata Arif mengungkapkan pada MaduraPost, Selasa (31/5).
Selain itu, berdasarkan hasil pemeriksaan hewan ternak yang dilakukan petugas di kecamatan, juga ditemukan 28 ekor sapi bergejala PMK, sehingga pihaknya melakukan penanganan supaya sapi itu cepat sembuh.
“Sebanyak 28 ekor sapi yang bergejala PMK ini, di antaranya sebanyak 20 ekor mulai membaik, dan kami terus melakukan penanganan medis agar sapi itu sehat kembali,” kata Arif.
Menurutnya, dengan adanya sapi positif yang bergejala PMK, tentu telah masuk dan dinyatakan sebagai wilayah yang tertular virus tersebut.
Sebab itu, kata Arif, harus dilaksanakan tindakan pengendalian dan penanggulangan penyakit.
Antara lain, menyediakan obat-obatan pada hewan ternak, mengurangi potensi panic selling dan pengusulan penetapan status tertular penyakit PMK pada Kecamatan yang terjadi kasus tersebut.
“Selain itu, kami melakukan penanggulangan dan pemberantasan penyakit PMK sesuai dengan SOP wilayah status tertular, meliputi pembatasan lalu-lintas ternak (masuk dan keluar) dari dan menuju daerah wabah, pengawasan yang lebih intensif pada daerah terjadinya kasus, serta menyiapkan vaksinasi terhadap seluruh ternak sehat pada daerah terancam dengan cakupan minimal 70%,” kata Arif menerangkan.
Pihaknya berharap, peternak dan pedagang untuk bersama-sama melakukan pencegahan penyakit PMK ini, agar penyebarannya tidak semakin meluas di Kabupaten Sumenep.
“Mari bersama-sama dan bahu-membahu memikirkan langkah terbaik untuk mengedepankan penanganan dan pencegahan penularan PMK pada hewan ternak agar segera teratasi,” ajaknya.
Disamping itu, para peternak hewan segera melapor jika ada hewan ternak yang sakit dengan gejala PMK, karena penyebarannya sangat cepat yang penularannya bisa melalui udara mencapai radius sekitar 10 kilometer.
“Saya harapkan, para peternak untuk menjaga kondisi kesehatan hewan ternaknya, memberikan pakan yang baik dan cukup untuk menjaga imunitas dan selalu menjaga kebersihan kandang,” tandasnya.






