Foto : Dok Beritama.id |
BERITAMA.ID, BANGKALAN – Puluhan pemuda yang mengatasnamakan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) kabupaten Bangkalan geruduk Dinas Pendidikan (Disdik) kabupaten Bangkalan yang sedang carut-marut, Kamis (26/12/2019).
Hal itu dijelaskan oleh salah satu peserta demo yang sedang berorasi didepan Disdik Bangkalan, bahwa Disdik mandul dalam mengelola pendidikan yang ada.
“Banyak pendidikan di desa-desa yang sangat memprihatinkan, kelas ambruk, fasilitas yang sangat minim, dan terbatasnya tenaga guru, seperti, di SDN Banyonneng Laok 1, SDN Kranggan Tanah Merah, dan Si kecamatan Modung,” serunya.
Dijelaskan pula, bahwa penggunaan bantuan Kartu Indonesia Pintar tidak merata, dan difungsikan oleh sebagian oknum yang tidak sesuai dengan kebutuhan pendidikan.
“Di SD desa Daleman, dana KIP hanya digunakan untuk membeli makanan, bukan itu yang masyarakat butuhkan, melainkan fasilitas belajar mengajar yang baik, mereka bukan orang yang kekurangan gizi. Tapi butuh ilmu, Jik memang tidak mampu, mundur saja dari jabatan ini” imbuhnya dengan berapi-api di hadapan aparat kepolisian dan kepala Dinas Bangkalan, yang bersedia menemui peserta aksi.
Menanggapi hal tersebut, Kapala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan, Bambang Budi Mustika menjelaskan, data penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP), atau Program Indonesia Pintar (PIP) pihaknya mengaku datanya berasal dari Dinas Sosial.
“Kartu Indonesia Pintar itu bisa diuangkan melalui PIP bila didaftarkan kembli pada sekolah melalui dapodik, namun prosedur itu tidak dilakukan oleh wali murid. Padahal, Pihaknya mengaku sudah berkali kali melakukan sosialisasi kepada wali murid agar bisa memahami prosedur pengambilan bantuan tersebut,” pungkasnya.(Red-Suryadi)