SUMENEP, Madurapost.id – Sekelompok mahasiswa melakukan aksi demontrasi ke kantor Pemkab Sumenep, Madura, Kamis (11/04/19).
Mahasiswa yang melakukan aksi demo tersebut merupakan sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Barisan Pemuda Pemerhati Masyarakat (BPPM).
Adapun aksi tersebut merupakan aksi lanjutan yang ditengarai adanya penutupan tambak udang ilegal yang berlokasi di Desa Pakandangan, Kecamatan Bluto yang dilakukan Pemerintah setempat, Rabu (10/04/19).
Menurut salah seorang orator demo Abdul Mahmud mengatakan bahwa penutupan tambak ilegal yang dilakukan oleh pemerintah tersebut menuai polemik dan masih menyisakan kejanggalan – kejanggalan, di antaranya adanya reklamasi yang sudah terlanjur dilakukan oleh pihak pengusaha.
“Yang menjadi pertanyaan besar bagi kami apakah penutupan tambak ilegal di Pekandangan itu ditutup secara permanen atau sementara,” ungkapnya.
Mahmud melanjutkan bahwa penutupan tambak yang menuai polemik tersebut sepertinya tidak punya tanggung jawab. Pasalnya tidak adanya sanksi yang jelas terhadap pemilik tambak yang sudah bertahun – tahun melanggar hukum.
“Dalam aksi ini kami meminta kepada Pemerintah Kabupaten agar memberikan saksi terhadap para pengusaha tersebut. Artinya Pemerintah tidak hanya sekedar menutupnya,” lanjutnya.
“Yang jelas kami menolak adanya tambak serta kami menolak adanya reklamasi. Kami juga meminta kepada Pemerintah agar secepatnya memberikan tindakan hukum kepada pengusaha dan mengembalikan bibir pantai yang sudah rusak,”Tegas Abdul Mahmud.
Tidak adanya tanda – tanda dari Bupati Sumenep (A. Busyro Karim) atau perwakilannya untuk menemui Demonstran pada saat aksi demo berlangsung. (mp/nir/zul)