Scroll untuk baca artikel
Daerah

Pemkab Sumenep Perkuat Kolaborasi, Bantuan Tahap Dua untuk Korban Gempa Sapudi Segera Dikirim

Avatar
6
×

Pemkab Sumenep Perkuat Kolaborasi, Bantuan Tahap Dua untuk Korban Gempa Sapudi Segera Dikirim

Sebarkan artikel ini
BANTUAN. Petugas BPBD Sumenep bersama tim gabungan mempersiapkan logistik bantuan sebelum diberangkatkan menuju Pulau Sapudi. (Istimewa for MaduraPost)
BANTUAN. Petugas BPBD Sumenep bersama tim gabungan mempersiapkan logistik bantuan sebelum diberangkatkan menuju Pulau Sapudi. (Istimewa for MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep memastikan bahwa bantuan lanjutan bagi warga terdampak gempa magnitudo 6,5 di Pulau Sapudi akan segera dikirim.

Pengiriman ini menjadi tindak lanjut dari hasil asesmen lapangan yang telah dilakukan oleh tim gabungan sejak beberapa hari terakhir.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Kepala BPBD Sumenep, Ahmad Laili Maulidy mengungkapkan, bahwa distribusi bantuan tahap kedua akan dilakukan melalui jalur laut, dengan membawa berbagai kebutuhan darurat seperti logistik, peralatan tanggap darurat, serta perlengkapan tempat tinggal sementara bagi warga yang kehilangan rumah.

“Proses pendistribusian tetap berjalan meski medan sulit. InsyaAllah kapal yang membawa bantuan tahap berikutnya akan diberangkatkan pada hari Rabu,” ujar Laili, Minggu (5/10).

Menurutnya, pengiriman bantuan dimulai dari Kecamatan Talango, lalu berlanjut ke Kecamatan Gayam dan Nonggunong di Pulau Sapudi.

Baca Juga :  Warga Sampang Kecam Selebgram Soal Sebutan ‘Rakyat Jelata’, Netizen: Masalahnya Dimana?

Meski akses transportasi terbatas, tim BPBD bersama unsur gabungan terus bekerja melakukan asesmen sekaligus menyalurkan bantuan tahap awal.

Laili menjelaskan, bahwa seluruh bantuan merupakan hasil kolaborasi lintas instansi, melibatkan Pemkab Sumenep, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan Kementerian Sosial.

Jenis bantuan yang telah disalurkan mencakup sembako, makanan siap saji, dan matras untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi.

“Bantuan tahap pertama sudah tersalurkan untuk meringankan beban korban. Sedangkan bantuan lanjutan menunggu hasil asesmen agar sesuai kebutuhan,” tambahnya.

Data sementara hasil pendataan Tim Reaksi Cepat (TRC) bersama camat setempat mencatat 139 rumah rusak ringan, 150 rusak sedang, 100 rusak berat, dan 10 rusak sangat berat.

Selain permukiman, 13 tempat ibadah rusak ringan, 9 rusak sedang, dan 4 rusak berat juga dilaporkan. Di sektor pendidikan, 4 sekolah rusak ringan, 2 rusak sedang, dan 2 rusak berat, sementara dua fasilitas umum hanya mengalami kerusakan ringan.

Baca Juga :  Bangkesbangpol Sampang Sosialisasikan DBHCHT di Kecamatan Sokobanah

Laili menegaskan, bahwa angka tersebut masih bersifat sementara, mengingat proses pendataan di empat kecamatan terdampak, yaitu Gayam, Nonggunong, Dungkek, dan Talango, belum rampung seluruhnya.

“Masih ada sekitar 400 titik yang belum kami assessment. Dengan hanya tujuh tim di lapangan, prosesnya memang membutuhkan waktu,” jelasnya.

Untuk menentukan tingkat kerusakan dan nilai kerugian bangunan, BPBD bekerja sama dengan Dinas PUTR dan Dinas Perkimhub Sumenep yang memiliki kewenangan dalam penilaian teknis.

“Kami hanya merilis data lapangan, sementara yang menentukan persentase kerugian adalah pihak PUTR,” ujar Laili.***

Ia menambahkan, pengiriman bantuan tambahan akan kembali dilakukan pada Rabu mendatang melalui jalur laut, untuk menjangkau wilayah yang belum menerima distribusi.

Baca Juga :  Rencana Bupati dan Wakil Bupati Sampang Pakai Mobil Dinas Alphard Menuai Protes

Kolaborasi antara BPBD, Kementerian Sosial, dan BPBD Provinsi Jawa Timur terus diperkuat agar penanganan pascabencana berjalan cepat dan tepat sasaran.

Sementara itu, Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menerangkan, bahwa pemerintah daerah masih membahas skema bantuan pemulihan rumah warga.

Opsi yang sedang dipertimbangkan yakni pemberian bantuan tunai atau pembangunan gotong royong dengan memanfaatkan dana dari Belanja Tidak Terduga (BTT) serta BAZNAS.

“Yang terpenting bantuan dasar sudah masuk dulu. Untuk rehabilitasi, kami akan bahas lebih lanjut apakah berbentuk uang tunai atau pembangunan bersama masyarakat,” tutur Bupati Fauzi.

Pihaknya mengatakan, bahwa prioritas utama Pemkab Sumenep adalah memastikan seluruh warga terdampak mendapat perhatian yang sama, tanpa ada satu pun yang terlewat.

“Kami ingin tidak ada masyarakat yang terabaikan. Semua harus mendapatkan bantuan secara adil,” tegasnya.***