SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
DaerahEkonomi & BisnisPemerintahan

Pemkab Sumenep Luncurkan Pasar Murah Ditengah Musim Corona

Avatar
×

Pemkab Sumenep Luncurkan Pasar Murah Ditengah Musim Corona

Sebarkan artikel ini

SUMENEP, MaduraPost – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sumenep gelar pasar murah guna menjaga stabilitas harga kebutuhan masyarakat.

Pasar murah yang akan digelar di 30 titik merupakan instruksi Bupati Sumenep, Busyro Karim. Hal demikian dilakukan untuk membantu perekonomian masyarakat akibat imbas dari virus corona atau covid-19 yang belum juga usai.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Kepala Disperindag Sumenep, Agus Dwi Saputra menerangkan, Bahwa kegiatan pasar murah telah dianggarkan secara khusus karena merupakan kebutuhan yang mendesak.

“Kalau dalam anggaran murni untuk 27 Kecamatan itu awalnya kan tidak ada, tapi karena dampak virus corona segera dianggarkan untuk membantu masyarakat,” ungkapnya, Rabu (15/04/2020).

Pasar murah itu meliputi penjualan sembako dan kebutuhan pangan lainnya. Hal itu merupakan langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat untuk menekan harga pasar yang dimungkinkan bisa melonjak.

Baca Juga :  Tim Inovasi Provinsi Jatim Gelar Refleksi Daerah, Disdik Sumenep Optimis Peningkatan Mutu Pendidikan Akan Berkembang

Diketahui, saat ini harga gula di pasaran sejak tiga pekan terakhir terus mengalami kenaikan, mulai dari kisaran 14 ribu rupiah, hingga 18 sampai 20 ribu rupiah.

Untuk sementara waktu, kata Agus, harga komoditi yang terus naik hanya gula, sedangkan untuk komoditi yang lain masih terbilang stabil.

“Sekarang baru cuma gula, sedangkan yang lain seperti bawang merah dan putih kemarin maih turun naik, daging ayam malah turun jadi masih bisa dibilang stabil,” paparnya.

Menurutnya, sasaran pasar murah selain untuk menekan harga pasar, juga untuk mengurangi ketegangan masyarakat akibat dampak virus corona atau covid-19, serta membantu masyarakat yang kurang mampu.

“Makanya pasar murah ini diletakkan di setiap pendopo Kecamatan, kami minta bantu kepada Camat, agar menyampaikan kepada Kepala Desa (Kades) agar pasar murah ini diperuntukkan untuk masyarakat kurang mampu sesuai data kemiskinan,” jelasnya.

Baca Juga :  DPRD dan Kadinsos Pamekasan Siap Realisasikan Tuntutan Alpart Terkait BPNT

Kendati demikian, Agus menegaskan, bahwa tujuan diadakan pasar murah oleh Pemkab Sumenep merupakan langkah sedini mungkin untuk menjaga harga pasar agar tetap stabil, dan masyarakat tidak melakukan penimbunan atau memborong kebutuhan komoditi.

“Iya kalau yang kaya bisa borong, kalau yang miskin, kan bisa tidak kebagian. Jadi pasar murah ini memiliki multi efek,” tegasnya.

Dia menyebutkan, bahwa pasar murah sudah digelar di 3 titik, yakni Kecamatan Dungkek, Gapura dan Rubaru.

“Untuk daratan maksimal selesai 21 April 2020,” singkatnya.

Adapun kebutuhan komoditi yang dijual di pasar murah terdiri dari beras premium 5 Kilogram (Kg), minyak 2 liter, gula 2 kg, dan kecap ukuran 225 Milimeter (Ml). Empat macam komoditi tersebut semua disubsi sekitar 30 persen.

Baca Juga :  Tambahan 1 Orang Positif Virus Corona di Sumenep, Dinkes Belum Ubah Data Penyebaran Covid-19

“Yang kami sediakan di setiap titik ada 500 paket,” terangnya.

Berikut perubahan harga paket komiditi di pasar setelah setelah di subsidi.

Harga gula pasaran Rp 18 sampai 20 ribu rupiah setelah disubsidi menjadi Rp 12 ribu sampai sampai 13 ribu rupiah per kg, beras premium 5 kg Rp 56 ribu rupiah menjadi 40 ribu rupiah, dan minyak 2 liter Rp 26 ribu rupiah dijual Rp 18 ribu rupiah. Dengan demikian, Pemkab Sumenep menggelontorkan dana subsidi komoditi pasar murah sebesar Rp 312 juta.

“Harga setiap paket itu Rp 70,800 ribu rupiah kita jual Rp 50 ribu rupiah,” tandasnya. (Mp/al/lam)

Baca berita lainnya di Google News atau langsung ke halaman Indeks

Konten di bawah ini disajikan oleh advertnative. Redaksi Madura Post tidak terlibat dalam materi konten ini.