Ilustrasi. |
PAMEKASAN, Beritama.id – Pemerhati politik Sunawar menyebutkan kewibawaan Polri kian tak terjaga alias hilang. Pasalnya Sunawar menanggapi oknum polisi di Kabupaten Pamekasan yang diduga Kapolsek Pamekasan mengerahkan dukungan untuk memilih salah satu paslon Pilpres.
Sunawar menyatakan pasca beredarnya video berdurasi 02.12 tersebut, masyarakat tidak lagi membaca netralitas sikap penegak hukum. Melainkan kepercayaan masyarakat kepada polisi semakin mengerus hilang. Terlebih polisi sebagai penegak hukum sikap netralitas dalam segala hal perlu ditegakkan.
Dari itu, katanya, ketika masyarakat dalam hal ini petinggi desa diintervensi untuk memilih salah satu paslon pilres, artinya ada kejanggalan sikap yang semestinya itu tidak dilakukan. Bahkan dia berasumsi penegak hukum jelang pemilu ini dikabuti dengan perbuatan-perbuatan yang melupakan khittoh tugas dan fungsinya.
“Sebagaiman ASN, Polri-TNI menjadi garda terdepan dalam pengamanan. Sehingga demokrasi ini berjalan damai-aman,” kata Sunawar ditemui reporter Beritama, Jumat (5/4/2019).
Ketika Polri-TNI ikut ambil bagian di dalamnya, maka marwahnya akan rusak. Karena bagaimanapun ketika pelaku sistem ikut melebur, hal yang tampak dipermukaan terpecah ada golongan-golongan dan kelompok-kelompok tertentu.
Buktinya, tambah dia, ketika polisi di video itu menyebutkan jika memilih salah satu paslon yang dicurigainya bakal mengubah sistem NKRI ke sistem khilafah, maka yang dipandang masyarakat ada kelompok tertentu yang juga ingin menyalamatkan diri agar paslon tersebut tidak dipilih.
Dari itu, dia berharap polisi tidak cawe-cawe dan benar-benar menjadi pengayom masyarakat dalam segala hal. Sehingga kewibawaannya terpelihara dengan baik. (Beritama/us/zul).
Berikut Videonya :