
Penulis: Mujahid Anshori | Editor: Nurus Solehen
PAMEKASAN, MaduraPost – Salah seorang pelajar SDN berinisial RJ di Desa Sotabar, Kecamatan Pasean, Pamekasan, jadi korban pengeroyokan oleh temannya sendiri, pada waktu pelajaran berlangsung, Jumat (31/3).
Kekerasan tersebut berawal dari korban RJ itu dituduh tidak masuk sekolah oleh teman kelasnya. Dari persoalan tersebut, salah satu yang menjadi provokator memberikan sanksi dengan bertindak premanisme, hingga memukul secara brutal.
Akibatnya korban mengalami memar di sekujur tubuh. Sebab pemukulan dengan memakai benda tumpul (sapu ijuk) tersebut tidak hanya dilakukan oleh satu siswa, melainkan korban di keroyok oleh beberapa temen sekelasnya.
Orang tua korban. Sapu, menceritakan beberapa hal dalam peristiwa tersebut, kata dia setelah guru yang ditugaskan di kelas tersebut memberikan tugas pelajaran lalu keluar dari kelas.
Namun kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh siswa yang berada dalam satu kelas dengan bertindak memberikan sanksi gegara tidak masuk sekolah dengan memukul secara brutal
“Anak kami dikeroyok oleh empat temannya ketika guru yang bertugas di kelas itu memberikan tugas dan keluar kelas,” kata dia.
Akibat tindakan brutal itu korban mengalami lebam bekas pemukulan benda tumpul. “Yang paling parah di bagian bahu ke bawah membekas pukulan benda-benda tumpul,” imbuhnya.
Akibat peristiwa tersebut, orang tua korban, memilih untuk diproses secara hukum dengan melaporkan kejadian ini ke Kepolisian sektor (Polsek) Pasean. Sementara korban saat ini sedang menjalani perawatan intensif di Puskesmas Pasean.
Terpisah, Kapolsek Pasean AKP Kusairi membernarkan laporan tersebut. Kata dia kejadian ini akan diproses secara kekeluargaan di antaranya melibatkan kades setempat, dengan alasan karena masih satu warga desa.
“Iya benar dan diselesaikan di internal sekolah bersama Kades Sotabar karena semuanya masih warganya,” ujar Kusairi.