SAMPANG, MaduraPost – Sikap barbar seorang pejabat publik ditunjukkan pejabat Komite Nasional Olahraga (KONI) Kabupaten Sampang, Jawa Timur, di sebuah grup WhatsApp ‘Top News Polres Sampang’ yang diketahui bernama Mahardhika Surya Arianto atau akrap dikenal Ardi.
Pasalnya Ardi tidak terima dengan berita MaduraPost karena merasa tidak pernah diwawancarai. Akibatnya pria yang diketahui wartawan senior tersebut dengan gagahnya mendikte wartawan agar belajar kode etik jurnalistik (KEJ).
“Broo… Kapan anda menghadap saya (Humas KONI) untuk wawancara..? Berita media madurapost ini bisa saya tuntut Lho ya kalau tidak ditarik atau ada konfirmasi ulang… Jadi wartawan yg cerdas.. harus memahami KEJ.. jadi wartawan bukan hanya sekedar tau nulis dan copas saja…,” tulis Ardi.
Ada sebagian anggota grup merespons komentarnya yang disarankan untuk menghubungi secara personal. Akan tetapi Ardi justru melanjutkan pembicaraan jika berita yang ditulis MaduraPost tersebut, diakui sempat diwawancarai wartawan Memoonline dan Karimata.
“Ini yg menghadap wawancara dengan saya hanya Fatur memoonline dan Kodir Karimata..,” ucap dia.
“Sengaja edinnak makle Kabbhi taoh.. deddih wartawan tak cokop Karo bisa noles berita pas taonah mentah hasil wawancara..
Saya selaku narasumber tak terima dan mempermasalahkan itu..,” tambahnya.
“Ini bukan menyangkut personal lagi.. ini sudah melanggar KEJ..,” tulisnya lagi.
Sementara itu, Pimpinan Redaksi MaduraPost Ahmad Marul menanggapi santai persoalan tersebut. Artinya pihak media sebenarnya juga harus hati-hati berhadapan dengan narasumber.
“Kalau mau bicara KEJ, narasumber yang merasa dirugikan dengan pemberitaan media tidak asal nyerocos, melainkan dia harus tahu tempat, dan kondisi. Bisa kami ditelepon dengan dalih klarifikasi, kan selesai,” ungkapnya.






