SUMENEP, MaduraPost – Inisial S (30), seorang warga Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang meninggal usai menjalani serangkaian pemeriksaan disalahsatu rumah sakit swasta di Surabaya statusnya Pasien Dalam Pantauan (PDP).
Diketahui, sebelumnya S baru pulang dari Jakarta. Dia memiliki riwayat penyakit yang pada saat itu langsung dirawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Kalianget, sebelum pada akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar Sumenep, berstatus Orang Dalam Pantauan (ODP), hingga akhirnya akhirnya harus dilarikan ke rumah sakit swasta di Surabaya.
“Itu ODP dari Sumenep, pasien itu 3 hari datang dari Jakarta dengan keluhan nyeri perut, yang jadi masalah itu dari perutnya. Dari foto ronsennya kita curiga ada penyakit lain, kalau dokter bedah itu butuh perawatan lebih lanjut, makanya kami rujuk ke rumah Surabaya,” ungkap dr. Andre, ketua tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Sumenep, Jumat (1/5).
Secara kronologis kejadian, dia menjelaskan bahwa saat berada di rumah sakit Surabaya, S dilakukan operasi pembedahan.
“Di rumah sakit Surabaya kemudian dilakukan pembedahan, diobservasi. Awalnya membaik, tapi terjadi pemburukan. Karena memburuk lalu diputuskan bahwa pasien masuk kategori Pasien Dalam Pantauan (PDP) oleh rumah sakit Surabaya,” terangnya.
Usai menjali proses pembedahan, S dinyatakan sembuh, dan langsung menjalani Rapid Rest serta Swab untuk mengetahui terpapar covid-19 atau tidak.
“Setelah dipindahkan ke ruang perawatan covid-19, hasilnya Rapid Test dan Swab-nya negatif. Lalu saat itu juga pasien langsung dipindahkan ke ruang non isolasi dan dinyatakan tidak terkonfirmasi covid-19,” katanya.
Namun, dalam kondisi untuk melakukan tindakan perawatan lebih lanjut oleh pihak rumah sakit, keluarga S enggan untuk kembali menjalani serangkaian pemeriksaan, sebab dinilai telah negatif covid-19.
“Keputusan keluarga minta dibawa pulang, dan pasien kemudian meninggal dunia dengan laporan PDP. Artinya, meninggal bukan karena positif covid-19, melainkan ada penyakit lain,” jelas Andre. (mp/al/rus)