Scroll untuk baca artikel
Berita

Optimis Perbaiki B2SA, DKPP Sumenep Paparkan Manfaat Karbohidrat Selain Nasi

Avatar
10
×

Optimis Perbaiki B2SA, DKPP Sumenep Paparkan Manfaat Karbohidrat Selain Nasi

Sebarkan artikel ini
WAWANCARA. Kepala DKPP Sumenep, Arif Firmanto, saat diwawancara MaduraPost belum lama ini. (M.Hendra.E/MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep, Arif Firmanto, menyampaikan rasa syukur atas prestasi yang diraih dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Di mana, DKPP Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, berhasil meraih prestasi atas capaian Pola Pangan Harapan (PPH) terbaik tingkat nasional pada Kamis (15/2/2024).

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Arif mengaku, capaian prestasi itu tak luput dari kerjasama sejumlah pihak. Salah satunya Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kelurahan (TP PKK).

“Hal itu kami lakukan untuk mengedukasi masyarakat agar bisa mengkonsumsi selain beras, intinya Bergizi Seimbang, Dan Aman (B2SA),” kata Arif saat dikonfirmasi MaduraPost di ruang kerjanya, Kamis (22/2) pagi.

Baca Juga :  Dinkes dan KB Sumenep Realisasikan Vaksin Booster Pada 22 Februari 2022 Mendatang

Selain edukasi, kata Arif, ada juga pelatihan-pelatihan bersama TP PKK ke desa-desa yang dilakukan pihaknya bersama dinas terkait.

“Kemudian juga kita salurkan bantuan, contohnya di luar bantuan dari padi seperti ubi atau garut,” ujar Arif.

Diketahui, garut sendiri adalah sejenis tumbuhan berbentuk terna yang menghasilkan umbi yang dapat dimakan.

“Itu kita kembangkan juga, spot-spot seperti itu kita jalankan ke sekolah-sekolah. Misalnya bantuan peralatan di kantin sekolah,” katanya mengungkapkan.

Baca Juga :  Pemdes Palengaan Laok Gelar Tadarus Al-Qur’an di Balai Desa Selama Ramadhan

Menurut Arif, makanan yang mengandung karbohidrat tidak hanya dari sisi beras saja, namun bisa dari makanan yang bersifat karbohidrat lainnya.

“Padahal, kalau kita campur dengan beras jagung bisa nambah sehat juga. Itu manfaat jagung ya,” kata Arif.

Arif menjelaskan, skor PPH itu dinilai langsung dari upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep.

Mulai dari kinerja dan data-data yang ada di lapangan serta hasil edukasi yang telah berjalan maksimal.

Baca Juga :  Pemkab Sumenep Berencana Menghidupkan Kembali Pasar Hewan di Rubaru dan Dasuk

Sekedar informasi, skor PPH merupakan indikator mutu gizi dan keragaman konsumsi pangan sehingga dapat digunakan untuk merencanakan kebutuhan konsumsi pangan.

Arif mengatakan, skor PPH saat ini menjadi yang tertinggi di Indonesia. Pihaknya berharap, dari prestasi yang didapatkan itu bisa menjadi cambuk untuk lebih meningkatkan kinerja.

“Capaian ini adalah sebuah prestasi hebat, agar kegiatan kinerja kita lebih baik lagi,” tutur Arif.

Prestasi tersebut menurutnya lebih mudah dari pada mempertahankan. Sebab itu, pihaknya optimis peningkatan kinerja dapat terus digalakkan.***