PAMEKASAN, MaduraPost – Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Pangbatok, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan menjadi polemik bagi Keluarga Penerima Manfaatnya (KPM).
Pasalnya, sebagian Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) Program Keluarga Harapan (PKH) di desa tersebut diminta dan diambil paksa oleh oknum perangkat desa.
Pengakuan beberapa warga yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, merasa keberatan kartunya diambil oleh salah satu perangkat desa tersebut.
“Saya merasa keberatan kartu PKH saya itu diambil paksa oleh oknum perangkat, padahal pihak Kordinator Kabupaten sudah tidak memperbolehkan diberikan dan diambil oleh siapapun, cuma tetap saja diminta dan diambilnya,” kata salah satu penerima PKH di Desa tersebut.
Awal merasa keberatan, lanjut dia, setelah ada Penerima lain yang kartunya tidak diambil dan mengambil ditempat lain, ternyata jumlah dana yang diperoleh jauh lebih besar dari tempat yang biasa mengambilnya.
“Cuma saya gak bisa ngambil ditempat lain itu, karena kartu saya diambilnya (Kepala Dusun), ya kan saya orang awam, diminta ya saya kasih, alasannya agar tidak hilang, tapi mintanya itu seperti memaksa,” lanjutnya.
Sementara itu, terkait dugaan sabotase program PKH yang dilakukan oknum Perangkat desa, Belum ada keterangan resmi dari pihak Kepala Desa Pangbetok, Abd Azis. (Mp/nir/kk)