SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
DaerahHeadlinePendidikan

Ngaji Jurnalistik PWRI Sumenep Bersama LPM Retorika STKIP PGRI

Avatar
×

Ngaji Jurnalistik PWRI Sumenep Bersama LPM Retorika STKIP PGRI

Sebarkan artikel ini

SUMENEP, MaduraPost – Ngaji Jurnalistik Bersama PWRI Sumenep perdana di Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Retorika STKIP PGRI Sumenep, Jumat (28/02/2020) siang kemarin sukses menuai antusiasme dari para aktivis pers di Kampus Taneyan Lanjhang itu.

Program Bidang Pendidikan dan Pelatihan Profesi tersebut merupakan kegiatan kerjasama dengan sejumlah LPM di Kabupaten Sumenep dalam rangka mengisi momentum Hari Pers Nasional (HPN) yang diperingati pada 9 Februari lalu.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Mengusung tema ‘Mengawal Isu Lokal Melalui Jurnalisme Kampus/Mahasiswa’, DPC PWRI Sumenep bakal roadshow ke lima LPM di lima perguruan tinggi se-Kabupaten Sumenep.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Wartawan Republik Indonesia (DPC PWRI) Sumenep, Helman JR mengungkapkan, pihaknya sengaja mengagendakan Ngaji Jurnalistik ke sejumlah LPM dengan berbagai tujuan.

“Selain silaturahmi, melalui kegiatan ini kami ingin berbagi pengalaman dengan para aktivis pers mahasiswa agar mereka semakin mantap bergelut dengan jurnalisme kampus,” kata Helman, Jumat (28/02/2020) siang.

DPC PWRI Sumenep, kata dia, menilai jurnalisme kampus atau mahasiswa memiliki peran penting yang bisa dimaksimalkan dalam upaya mengawal isu-isu lokal di lingkungan perguruan tinggi yang dapat menjadi informasi awal atau rujukan valid untuk pekerja media.

Baca Juga :  Bukti Gentleman Bupati Sampang Temui Pedemo Meski Larut Malam

“Makanya goal daripada kegiatan ini selain pembinaan, nantinya juga bisa terjalin kerjasama dalam bidang jurnalistik dan literasi,” terang Helman.

Berbagai peran penting jurnalisme kampus atau mahasiswa itu dalam penjelasan Sekretaris DPC PWRI Sumenep, Rusydiyono selaku pemateri, setidaknya ada empat.

“Ada Inkubasi, Literasi, Fasilitasi, dan Demokrasi,” tuturnya.

Dengan peran inkubasi, jurnalisme mahasiswa dapat menjadi kawah candradimuka atau pelopor dalam bidang kepenulisan di kalangan mahasiswa.

Sementara dalam peran literasinya, jurnalisme mahasiswa menjadi sarana edukasi kepada masyarakat kampus untuk menginspirasi mereka melalui karya-karya jurnalistik yang mendorong pada pemikiran dan tindakan positif.

“Kalau fasilitasi ini jelas LPM dengan produk jurnalistiknya adalah penyambung lidah mahasiswa. Namun, karena memiliki peran demokrasi, maka jurnalisme mahasiswa dapat menjadi corong suara nurani dengan berdasarkan pada data dan fakta yang valid,” jelas Rusydiyono.

Baca Juga :  Pemdes Tobai Barat Sampang Gelar Vaksinasi Covid-19

Sementara itu, Ketua LPM Retorik STKIP PGRI Sumenep, Asy’ari sangat berterima kasih kepada DPC PWRI Sumenep dengan program Ngaji Jurnalistiknya.

Kegiatan semacam ini, menurut Ari, panggilan akrabnya, sangat diharapkan tidak hanya berlangsung sekali saja mengingat aktivis pers kampus bisa bertemu, sharing, dan belajar bersama para pekerja media sangatlah langka.

“Saya sangat berterimakasih karena melalui kegiatan ini kita bisa menimba ilmu sekaligus pengalaman langsung dari para jurnalis yang tergabung di PWRI Sumenep,” ujar Ari ketika sambutan.

Benar saja, saat pemaparan materi dari Sekretaris DPC PWRI Sumenep, para peserta Ngaji Jurnalistik di Ruang Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) lantai II STKIP PGRI Sumenep itu terlihat sangat antusias menyimak dan mencatat.

Apalagi saat sesi diskusi berlangsung, banyak pertanyaan yang disampaikan peserta terkait materi maupun hal lain tentang jurnalistik dan jurnalisme kampus atau mahasiswa.

Dilansir dari laman resmi LPM Retorika, Jumat (28/02/2020), salah satu peserta Ngaji Jurnalistik Bareng PWRI Sumenep bernama Faruq mengungkapkan, dirinya sangat termotivasi untuk terus aktif sebagai seorang jurnalis.

Baca Juga :  Dinas Koperasi Sumenep Apresiasi Kepedulian Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19

“Acara ngaji jurnalistik ini sangat bermanfaat bagi saya karena selain memberikan materi-materi jurnalistik, pemateri juga banyak memberikan motivasi untuk tetap bertahan dan aktif di LPM Retorika,” ujar Faruq.

Riski, peserta lainnya malah menginginkan kegiatan semacam ini sebaiknya diadakan kembali pada kesempatan yang lain. Selain membahas teori, ia menilai Ngaji Jurnalistik Bareng PWRI Sumenep juga mampu menjadi pendorong semangat bagi Kru LPM Retorika.

“Kajian model seperti ini yang saya harapkan. Tidak hanya memaparkan teori-teori jurnalistik, tapi juga memberikan motivasi-motivasi yang mendorong anggota LPM Retorika untuk terus berkarya,” ungkapnya.

“Saya harap tahun depan atau jika ada kesempatan, acara seperti ini kembali diadakan oleh LPM Retorika sebagai pembakar semangat bagi anggota LPM untuk terus berkembang,” harap Riski. (mp/al/din)

Baca berita lainnya di Google News atau langsung ke halaman Indeks

Konten di bawah ini disajikan oleh advertnative. Redaksi Madura Post tidak terlibat dalam materi konten ini.