Scroll untuk baca artikel
Headline

Nasib PKL di Pamekasan Tak Jelas, N.G.O Geram Terhadap Sikap Bupati Baddrut Tamam

Avatar
9
×

Nasib PKL di Pamekasan Tak Jelas, N.G.O Geram Terhadap Sikap Bupati Baddrut Tamam

Sebarkan artikel ini
Sejumlah PKL saat diskusi di Markas NGO Pamekasan

PAMEKASAN, MaduraPost – Lintas LSM atau N.G.O Pamekasan geram terhadap sikap Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur yang terkesan tutup mata dan diskriminatif kepada sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) yang tergusur saat pandemi Covid-19.

Pasalnya, lokasi Eks Rumah Sakit yang dijanjikan oleh Pemkab setempat belum juga dapat ditempati serta dana Covid-19 sebesar Rp 600.000,00,- perbulan selama 3 bulan yang juga dijanjikannya (Pemkab Pamekasan Red) sampai detik ini hanya dua bulan pertama yang diberikan.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Baca Juga :  Aktivis Pamekasan Demo Reklamasi Ilegal Milik Pengusaha Garam Madura, Pemkab Jangan Jadi Banci

Menurut Presiden N.G.O Zaini Wer Wer melalui Kabid Humasnya Abdul Basit menjelaskan, setelah pihaknya kedatangan sejumlah PKL ke Mabesnya dan meminta pendampingan, ia mengatakan, pihaknya siap mengkawal apa yang menjadi keluh kesah dan persoalan PKL tersebut.

“kami juga atas nama keluarga Besar Mabes N.G.O Pamekasan menyampaikan terimakasih atas kedatangannya di kantor kami dan atas kepercayaannya masyarakat PKL ke pada kami,” pungkasnya, Sabtu (29/6/2021).

Baca Juga :  Rehabilitasi SDN Dempo Timur 2 Pamekasan Diduga Asal Jadi

Dari itu, ia mengatakan, mudah-mudahan Allah SWT selalu memberikan kemudahan, kelancaran dan perlindungan bagi kita semua.

“Semoga Allah SWT selalu memberikan barokahnya kepada kita semua,” ucapnya.

Sementara itu, Muhtar yang merupakan perwakilan PKL menyatakan, semestinya Pemkab Pamekasan memberikan Bantuan kepada PKL yang terdampak Covid-19 selama tiga kali, tapi pihaknya hanya menerima dua kali.

Baca Juga :  Konflik Memanas! Kuasa Hukum LL Bongkar Fakta, Warek I UNIBA Madura Beri Pernyataan Berlawanan

“Jelas kami kecewa, Pemkab Pamekasan merelokasi kami ke Eks Rumah Sakit. Tapi faktanya, setahun lebih, belum juga kami dapat tempati, sehingga nasip kami tak jelas bahkan ada dari teman kami juga selama setahun lebih tidak berjualan karena mengindahkan permintaan Bupati waktu kami lakukan aksi dulu di kantornya,” bebernya.