Scroll untuk baca artikel
Berita

Nasib Perbaikan Jalan di Kepulauan, Begini Kata Banggar DPRD Sumenep

Avatar
13
×

Nasib Perbaikan Jalan di Kepulauan, Begini Kata Banggar DPRD Sumenep

Sebarkan artikel ini
RAPAT. Potret anggota Banggar DPRD Sumenep, M. Muhri, saat mengikuti sidang paripurna beberapa waktu lalu. (Sumber Foto: Istimewa)

SUMENEP, MaduraPost – Dampak dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 01 Tahun 2025 terkait efisiensi anggaran mulai dirasakan di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Sejumlah program yang sebelumnya telah direncanakan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 kini harus mengalami penyesuaian akibat pemotongan dan pergeseran alokasi dana.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sumenep, M. Muhri menjelaskan, bahwa pemerintah daerah wajib menyesuaikan diri dengan kebijakan ini dengan melakukan revisi terhadap rancangan anggaran yang telah disusun sebelumnya.

Baca Juga :  Sambutan Wabup Pamekasan di Acara Forum N.G.O yang Bikin Publik Tercengang

“Ada beberapa program yang pelaksanaannya harus ditunda sementara sampai pembahasan ulang anggaran selesai. Kami akan segera membahas perubahan struktur APBD 2025 bersama Tim Anggaran Pemerintah Kabupaten (Timgar Pemkab) dalam pekan ini,” ungkapnya dalam wawancara melalui WhatsApp pada Senin (24/2/2025).

Meskipun terjadi perubahan dalam anggaran, Muhri, yang juga Ketua Komisi III DPRD Sumenep ini menegaskan, bahwa kebijakan ini tidak akan terlalu berdampak pada program-program yang berhubungan langsung dengan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga :  Kick Off Meeting Penyusunan RPJMD Tahun 2025-2030 Digelar, Bappeda Sumenep Bahas 4 Poin Penting Ini

“Kami memahami bahwa ada pengaruh besar dari kebijakan ini karena sejumlah program harus ditunda. Namun, kami tetap berusaha memastikan bahwa program yang bertujuan untuk kepentingan rakyat tetap dapat dijalankan,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan, bahwa salah satu sektor yang paling terdampak oleh pemangkasan anggaran adalah pembangunan infrastruktur, terutama proyek perbaikan jalan di daerah kepulauan yang untuk sementara waktu harus dihentikan.

Baca Juga :  Kontraktor dan Dinas Diduga Sekongkol, Proyek TPT di Jl.Raya Waru Salbut

“Pemotongan anggaran ini memang terasa, terutama dalam proyek pembangunan jalan di wilayah kepulauan. Namun, dana yang dialihkan tetap akan digunakan untuk kepentingan masyarakat, meskipun dalam bentuk program yang berbeda,” jelas dia.***