SAMPANG, MaduraPost – Rizal Saputra (12), bocah yang masih duduk di Sekolah Dasar Negeri kelas VI harus membanting tulang untuk merawat kakaknya yang diamputasi. Bocah SDN tersebut merupakan warga Desa Angsokah, Kecamatan Omben. Ia hidup bersama kakeknya.
Rizal kini menempati rumah kakeknya bernama Sehri, dan kakaknya bernama ilham (16) tahun. Saiful, salah satu kerabatnya mengatakan, ayah Rizal meninggal tahun 2018 yang lalu.
Setelah ayahnya meninggal, Rizal dan Ilham (kakaknya, red) diasuh oleh ibunya dan tinggal di Kabupaten Sampang.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Setahun kemudian setelah ayah Rizal meninggal, Rizal dan kakaknya diajak ibunya ke Surabaya.
“Ketika di Surabaya, Ilham mengalami kecelakaan, ditabrak kereta api yang menyebabkan kaki dan tangannya harus diamputasi,” katanya, sabtu (28/11/2020).
Ketika itu kata Saiful, Ilham oleh ibunya dilarikan ke salah satu rumah sakit di Surabaya.
Ilham sembuh dalam keadaan kaki dan tangannya yang lumpuh, pasca diamputasi.
Mereka berdua lalu dibawa pulang oleh sang ibu ke rumah mendiang ayahnya di Angsokah agar diasuh oleh sang kakek.
“Sejak itu, ibunya yang asli asal Surabaya pergi entah kemana, tanpa ada pesan yang jelas dan tak ada kabar sampai saat ini,” ungkapnya.
Kakeknya sendiri kata Saiful, waktu itu pekerjaan sebagai penjual legen (lahang).
Namun, karena kondisinya kini sudah tak memungkinkan untuk memanjat pohon siwalan untuk ‘ngaremo’ (menadah) air lahang. Ia pun kini sudah tak lagi jualan legen.
“Sekarang yang merawat kakek dan kakaknya adalah Rizal, mulai dari urusan memasak nasi, ikan dan urusan kebutuhan lainnya,” tandasnya. (Mp/man/rus)