Dalam perkembangannya, di melihat, setiap desa masih memiliki banyak kendala dalam mengaktifkan BUMDes tersebut. Salah satunya belum mengetahui potensi desa itu sendiri.
“Kebanyakan BUMDes yang belum berdiri, karena mereka belum mengetahui potensi desa yang bisa diharapkan untuk mendirikan BUMDes,” katanya.
Kemudian, kendala penyertaan modal dari dana desa (DD) yang membuat pengelolaan BUMDes juga terkadang menjadi terlihat sangat susah dikembangkan.
“Ini juga yang terkadang membuat BUMDes mandeg, terkecuali ada beberapa desa dengan penyertaan modal atau sumbangan dari masyarakat, karena kebutuhan BUMdes itu juga untuk masyarakat,” terangnya.
Disisi lain, Tabrani menyebutkan, jika penyertaan modal BUMDes tahun ini belum bisa dicairkan. Alasannya, kondisi pandemi Covid-19 yang membuat pengalihan anggaran ke Bantuan Langsung Tunai (BLT)-DD.






