SAMPANG, MaduraPost – Dalam Upaya meningkatkan nilai keagamaan, Ta’mir Masjid Nurul Hikmah Desa Bira Tengah Kecamatan Sokobanah menggelar peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Jumaat (20/03/2020)
Ustadz Damsuri Selaku Ta’mir Masjid Nurul Hikmah mengatakan bahwa Peringatan Isra Mi’raj merupakan momen untuk memperkuat nilai keagamaan terutama untuk remaja sebagai generasi penerus bangsa.
“Isra’ Mi’raj Merupakan peristiwa luar biasa bagi Baginda Nabi Muhammad SAW, Karena pada waktu itu juga Nabi Muhammad Menerima perintah Sholat,” Kata Ustadz Damsuri.
Kyai Nahrawi dalam cerahmnya Menyampaikan, Isra Miraj yang setiap tahun diperingati oleh umat Islam merupakan perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjid Aqsha, lalu dilanjutkan ke Sidratul Muntaha yang berada di lapisan langit ketujuh.
Isra Miraj dilakukan hanya dalam waktu satu malam dengan mengendarai buraq, yaitu makhluk yang ditunggangi oleh Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril menuju Sidratil Muntaha dengan kecepatan yang luar biasa.
Pada perjalanannya, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan para nabi lainnya. Saat membuka pintu langit pertama, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Adam. Lalu, di langit kedua bertemu dengan Nabi Isa dan Yahya.
Beranjak ke langit ketiga, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Yusuf. Setelah itu, di langit keempat dan kelima, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Idris serta Nabi Harun. Naik ke langit keenam, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Musa.
Sampai di lapisan langit ke tujuh, Nabi Muhammad disambut oleh Nabi Ibrahim, yang sekaligus menemaninya ke Sidratul Muntaha. Sesampainya disana, Nabi Muhammad mendapat perintah dari Allah SWT untuk melaksanakan salat 50 waktu dalam sehari semalam.
“Setelah mendapat wahyu tersebut, Nabi Muhammad SAW turun ke langit keenam dan kembali bertemu dengan Nabi Musa. Mendengar Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah salat 50 waktu dalam sehari dari Allah SWT, Nabi Musa menyarankan Nabi Muhammad SAW untuk kembali ke Sidratul Muntaha dan meminta keringanan sehingga dapat keringanan 5 waktu dalam sehari semalam”. Kata Kyai Nahrawi. (mp/man/rus)