PAMEKASAN, MaduraPost – Seorang mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Madura berinisial AF menjadi korban pemukulan usai mengkritisi proses verifikasi berkas calon ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Tadris Bahasa Indonesia (TBIN), Rabu siang (4/6).
Insiden kekerasan tersebut terjadi di dalam Auditorium Fakultas Tarbiyah UIN Madura. AF mengaku dipukul dan dikeroyok oleh sejumlah mahasiswa yang diduga merupakan pendukung salah satu calon, saat ia berusaha meminta klarifikasi dari panitia pemilihan.
“Saya hanya ingin tahu alasan KPUM menggugurkan Rifki Hidayat, padahal berkasnya dinyatakan lengkap saat pendaftaran. Tapi malah saya dipukul,” ujar AF, Kamis (5/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut AF, calon yang didiskualifikasi, Rifki Hidayat, merupakan mahasiswa TBIN murni sejak awal masuk kuliah. Sedangkan calon yang diloloskan, Moh. Imamuddin, disebutnya berasal dari prodi lain (MPI) sebelum pindah ke TBIN. Hal ini, kata AF, memunculkan dugaan ketidakwajaran dalam proses verifikasi berkas calon ketua.
AF menuturkan, saat hendak masuk ke auditorium untuk menyampaikan protes secara langsung, ia dihalau oleh beberapa mahasiswa. Bukan hanya terjadi adu mulut, situasi kemudian memanas hingga berujung pemukulan.
“Tubuh saya dipegang beberapa orang, lalu saya dipukul di bagian kepala belakang, rusuk kiri depan, bahkan pipi saya terluka karena cakaran,” ungkapnya.
Akibat kejadian tersebut, AF melapor ke Polres Pamekasan pada malam harinya. Laporan AF telah diterima dan tercatat dengan nomor STTLP/B/229/VI/2025/SPKT/Polres Pamekasan/Polda Jawa Timur tertanggal Rabu, 4 Juni 2025 pukul 19.34 WIB.
“Saya juga sudah menjalani visum malam itu. Saya berharap polisi mengusut tuntas kasus ini,” pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak kampus maupun panitia pemilihan terkait insiden tersebut.***