PAMEKASAN, MaduraPost – Aktivis LSM KPK Nusantara, Fatholla, menyikapi serius kerusakan proyek pembangunan gedung Puskesmas Pasean, Pamekasan, yang menelan anggaran Rp1 miliar.
Sebagai tanggung jawab moril kepada masyarakat pantura, ia akan mengirim surat kepada Komisi IV DPRD Pamekasan untuk meminta dan ikut mengawasi keberadaan proyek dengan cara menggelar inspeksi mendadak (Sidak) ke bawah.
“Memang sejak awal proyeksi pengerjaan pembangunan, kabarnya banyak temuan material proyek yang dianggap janggal dan jauh dari prosedur pengerjaan sebagaimana diatur dalam RAB proyek,” kata Fatholla, Senin (11/12/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Fatholla berjanji akan mengawal dan mengawasi proyek pembangunan rumah sakit tersebut hingga rampung total dan tidak bermasalah. Sehingga masyarakat tidak dikecewakan dengan proyek pembangunan tersebut.
“Memang sejak awal pekerjaannya sudah banyak yang kami temukan yang menurut kami janggal, dan sudah banyak bahan material yang digunakan diduga tidak sesuai spek,” ujar dia.
Sebelumnya, proyek pembangunan gedung Puskesmas Pasean, Pamekasan, Jawa Timur, menyedot perhatian publik. Masalahnya proyek yang baru rampung dikerjakan dengan menelan anggaran Rp1 miliar tersebut sudah rusak.
Kerusakan tersebut tampak ada pada dinding dan atap gedung di bagian Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas. Dinding mengelupas basah dan atap gedung terlihat bocor. Sementara karyawan dan pasien yang mengetahui hal ini hanya terkesima panik.
Atas masalah tersebut, proyeksi pembangunan menandakan adanya dugaan penggunaan material yang tidak sesuai dengan spesifikasi konstruksi atau jauh dari RAB proyek.
Aktivis LSM KPK Nusantara Fatholla menyayangkan proyek gedung rumah sakit yang baru dikerjakan tersebut sudah mengalami kerusakan. Sebab kata dia, dirasa tidak mungkin jika proyek pengerjaan sudah mengikuti RAB, kerusakan itu tidak akan terjadi.
“Gedung yang baru saja dibangun seharusnya tidak mengalami masalah kerusakan. Ini kasus parah, baru beberapa hari selesai dibangun sekarang sudah bocor dan becek terutama di gedung UGD,” kata Fatholla, Senin (11/12/2023).
Ia menyampaikan, atas kerusakan tersebut, pihak pelaksana proyek diminta untuk bertanggung jawab, yakni dengan melakukan perbaikan. Sehingga di masyarakat tidak menimbulkan kesan bahwa masalah tersebut dibiarkan begitu saja.
“Kabarnya meski ini ada kerusakan, pihak pelaksana belum melakukan perbaikan. Mestinya pelaksana tidak menunggu keluhan masyarakat,” ujarnya.
Perlu diketahui, proyek gedung Puskesmas Pasean, Pamekasan, dibangun melalui dana APBD 2023 dengan pagu anggaran Rp1 miliar dengan angka jelasnya Rp1.167.890.000,00, atau harga terkoreksi sebesar Rp932 juta atau Rp 932.375.736,15.
Proyek ini dikerjakan oleh CV. Dua Putra, beralamat Desa Branta Pasisir, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan.***