SUMENEP, Madurapost – Upaya pemulihan ekosistem laut di Kepulauan Pagerungan kembali digiatkan melalui program konservasi terumbu karang yang melibatkan pemuda setempat.
Inisiatif ini menjadi bagian dari komitmen berkelanjutan SKK Migas bersama Kangean Energy Indonesia (KEI) dalam merespons kerusakan perairan akibat aktivitas manusia serta perubahan kondisi alam yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Program konservasi terbaru dilaksanakan di perairan dangkal dengan kedalaman sekitar tiga hingga empat meter di wilayah utara Pagerungan Kecil.
Pada kegiatan ini, Karang Taruna setempat untuk pertama kalinya terlibat langsung dalam proses transplantasi terumbu karang.
Pelaksanaan kegiatan tersebut mendapat pendampingan dari Karang Taruna Persada Sadulang, serta dukungan penuh dari KEI yang selama ini konsisten menjalankan agenda pelestarian lingkungan pesisir.
Faisal, pengurus Karang Taruna Persada yang berperan sebagai pendamping teknis, menjelaskan bahwa proses penanaman karang dilakukan dengan pendekatan yang disesuaikan dengan karakter masing-masing jenis karang. Menurutnya, terdapat dua teknik utama yang digunakan dalam kegiatan ini.
“Kami menerapkan metode kabel tip dan metode tatakan. Kedua teknik ini kami kombinasikan karena setiap jenis karang memiliki kebutuhan penanganan yang berbeda,” kata Faisal, Kamis (11/12/).
Ia menambahkan, pemilihan lokasi penanaman tidak dilakukan secara sembarangan. Area konservasi dipilih dari kawasan yang sebelumnya mengalami kerusakan parah, di mana sebagian besar terumbu karang telah mati. Kondisi tersebut dinilai ideal sebagai titik awal untuk menghidupkan kembali habitat laut yang rusak.
Pada tahap awal kegiatan, sebanyak 400 bibit karang ditanam menggunakan sepuluh rak khusus, dengan masing-masing rak menampung 40 bibit.
Jumlah tersebut diharapkan mampu mempercepat proses regenerasi terumbu karang di perairan pesisir Pagerungan Kecil dan menjadi fondasi bagi pengembangan konservasi lanjutan.
Faisal mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan hasil kerja sama tiga karang taruna yang berasal dari Pagerungan Besar, Pagerungan Kecil, dan Sadulang.
Dalam kolaborasi tersebut, SKK Migas–KEI berperan sebagai mitra utama yang menyediakan pendampingan teknis, sarana konservasi, serta memastikan keberlanjutan program lingkungan.
Ia mengungkapkan, bahwa selama empat tahun terakhir, berbagai kegiatan pelestarian yang melibatkan KEI mendapatkan sambutan positif dari masyarakat.
Konservasi terumbu karang menjadi salah satu program yang paling diminati karena manfaatnya dirasakan langsung oleh nelayan sebagai penopang sumber daya ikan.
Beberapa jenis karang yang ditanam, lanjut Faisal, memiliki tingkat pertumbuhan yang relatif cepat. Dalam kondisi arus laut yang mendukung, karang tertentu dapat tumbuh hingga dua sampai tiga sentimeter hanya dalam kurun waktu enam bulan.
“Konservasi terumbu karang ini bisa disebut sebagai investasi ekologis jangka panjang karena perkembangannya bisa dipantau secara berkala. Dan KEI memberikan dukungan penuh, seratus persen, untuk upaya pelestarian laut ini,” ujarnya.
Apresiasi juga datang dari tokoh masyarakat Pagerungan Kecil, Ruslan. Ia menilai program konservasi sangat penting, terutama di tengah maraknya praktik penangkapan ikan dengan bahan kimia berbahaya yang dilakukan oleh pihak luar dan merusak ekosistem laut setempat.
Menurut Ruslan, wilayah perairan Pagerungan Kecil membutuhkan mitra strategis yang tidak hanya mendukung konservasi, tetapi juga berperan dalam edukasi lingkungan serta penguatan pengawasan agar kerusakan ekosistem tidak terus berulang.
Ia juga menyinggung keberhasilan sejumlah program penghijauan yang telah lebih dulu dilaksanakan. Tanaman seperti sukun, kelapa, dan santegi yang ditanam melalui dukungan KEI kini tumbuh dengan baik dan memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat, baik sebagai penahan abrasi maupun sumber pangan.
“Dengan adanya KEI, kami berharap ada pihak yang ikut membantu menjaga dan mengawasi kelestarian laut di wilayah kami,” tutur Ruslan.
Secara terpisah, Manager Public Government Affair KEI, Kampoi Naibaho menegaskan, bahwa program konservasi tersebut merupakan wujud komitmen perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan di sekitar wilayah operasionalnya.
Ia menyebut kegiatan ini telah berjalan cukup lama melalui kerja sama dengan karang taruna di tiga desa.
“Kolaborasi bersama pemuda karang taruna di Sadulang, Pagerungan Besar, dan Pagerungan Kecil menjadi langkah kami untuk bersama-sama menjaga pesisir dan keberlangsungan biota laut,” kata Kampoi.
Selain transplantasi terumbu karang, KEI juga secara intensif menjalankan pemasangan apartemen ikan serta program konservasi mangrove sebagai bagian dari pendekatan terpadu pelestarian ekosistem laut.
“Kami berharap sinergi ini terus terjaga dan semakin kuat. Ke depan, kami akan terus berinovasi bersama karang taruna agar dampak program lingkungan ini semakin dirasakan oleh masyarakat,” tukasnya.***






