Lahir Tidak Normal, Bayi Berumur 15 Hari Ditelantarkan Orang Tuanya di RSUD Syarifah Ambani – Madura Post
close menu

Masuk


Tutup x

Lahir Tidak Normal, Bayi Berumur 15 Hari Ditelantarkan Orang Tuanya di RSUD Syarifah Ambani

Penulis: | Editor:

ilustrasi
ilustrasi

BANGKALAN, MaduraPost – Nasib tidak baik menimpa bayi berusia 15 hari yang kini menjalani perawatan intensif di RSUD Syarifah Ambami (Rato Enji) Bangkalan.

Bayi berjenis kelamin perempuan tersebut ditinggalkan orang tuanya lantaran lahir dengan kondisi tidak sempurna.

Diketahui, bayi tersebut menderita penyakit NA+Absest Parietal+Multiple Kongenital Anomali+Sepsis atau otak bayi hanya dilindungi selaput otak bukan tulang tengkorak, dan selaput otak yang berfungsi melindungi sudah pecah.

Dari isu yang beredar, bayi malang itu lahir di luar Rumah sakit, lantaran terlahir tidak sempurna orang tuanya diduga enggan untuk mengasuh dan membesarkan balita yang cacat tersebut. Hingga saat ini kondisinya sangat memprihatikan.

Sedangkan menurut keterangan Kepala Humas RSUD Syarifah Ambami, Aziz mengungkapkan, bahwa bayi perempuan tersebut diantarkan ke RSUD oleh perempuan yang mengaku bibinya.

“Bayi itu diantarkan ke RSUD pada tanggal 30 Desember lalu oleh seorang perempuan, tak lama kemudian, perempuan tersebut langsung meninggalkannya begitu saja,” terangnya.

Hingga saat ini pihak RSUD Bangkalan terus melakukn pengobatan semaksimal mungkin untuk kesehatan bayi malang itu.

“Meskipun terkendala alat medis, Pengobatan terbaik untuk bayi perempuan tersebut tetap kami berikan” Imbuhnya

RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu (Syamrabu) Bangkalan berencana akan merujuk bayi malang tersebut ke rumah sakit yang lebih lengkap peralatannya, sehingga bisa ditangani dengan maksimal.

“Kita berencana merujuk bayi itu ke
Dr. Soetomo, namun langkah itu belum bisa dilakukan lantaran terkendala administrasi dan tidak ada pihak yang bertanggungjawab atas bayi tersebut,” imbuhnya.

Hingga saat ini pihaknya tidak berani mengambil tindakan rujuk ke Surabaya. Seharusnya jika bayi sudah ditelantarkan pihak keluarga, Dinas Sosial harus mengambil tindakan untuk memperlancar proses pengobatan bayi.

“Kalau dibebankan ke kita untuk merujuk, itu bukan tupoksi rumah sakit. Kalau kita memaksa itu tidak prosedural, tapi kita akan membantu menyiapkan ambulance dan perawat yang mendampingi,” dalihnya.

Menanggapi hal itu, Kabid Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinsos Kabupaten Bangkalan, Ahmad Riyadi mengklaim, pihaknya sudah berulang kali mengecek kondisi bayi itu. Selain itu, Ia mengaku telah merekomendasi untuk biaya pengobatan bayi malang itu.

“Dinsos sudah memberikan rekom untuk pengobatan bayi di rumah sakit, selanjutnya kami tinggal menunggu kondisi bayi membaik” kata Ahmad Riadi. (mp/sur/rul)

Konten di bawah ini disajikan oleh MGID. Redaksi Madura Post tidak terlibat dalam materi konten ini.