SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Headline

Komisi D Sidak Tiga sekolah SMP di Bangkalan terkait DAK.

Avatar
×

Komisi D Sidak Tiga sekolah SMP di Bangkalan terkait DAK.

Sebarkan artikel ini
Foto: doc BERITAMA

Bangkalan, BERITAMA.id – Komisi D selaku bidang yang menangani pendidikan mendatangi Tiga sekolah SMP yang ada di Kabupaten Bangkalan.
Kamis, ((25/7/19).

Tujuan kedatangan Komisi D DPRD Bangkalan terkait Dana Alokasi Khusus (DAK) yang sudah dialokasikan pada tahun 2018, dengan tujuan pembangunan Renovasi Ruang Belajar (RRB).

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Tiga sekolah yang didatangi SMP 1 Socah dengan anggaran 274.500.000 dengan pengerjaan maksiaml tiga bulan, SMP 1 Burneh 296.700.000 pengerjaan tiga bulan , dan SMP 2 Kwanyar 197.800.000 dengan pengerjaan dua bulan. Nurhasan besutan partai PPP ini menanyakan terkait pembangunan yang dilakukan oleh SMP 1 Socah,  karena melihat kondisi sekolah yang direnovasi 2018. Pihaknya menanyakan pembangunan yang masih berumur satu tahun sudah ditemukan keretakan.

Baca Juga :  BREAKING NEWS: Dua Pengendara Motor Terlibat Tabrakan di Jl Agus Salim Pamekasan

“Kami berharap pak Heru Ali Wardana selaku kepala sekolah, dikerjakan sesuai dengan RAP,” saat diwawancara oleh awak media di kantor kepala sekolah SMP 1 Socah.

Nurhasan meminta pembangunan harus sesuai dengan Rencana Anggaran Pembangunan (RAP), dan untuk perawatan jangan terlalu tergantung kepada bantuan. Karena masih bisa di sisihkan dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang ada, jangan terlalu menunggu  Dana Alokasi Umum Nagari (DAUN) dan DAK  jika hanya sebatas untuk perawatan cat dan sebagainya.

Baca Juga :  Kepala Desa Bulmatet Salurkan BLT DD Tahap Pertama Kepada Warga Terdampak Covid-19

“untuk perawatan jangan menunggu dana DAUN, sisihkan sedikit dari dana BOS, jika hanya untuk kebutuhan yang tidak terlalu besar,” harapnya.

Pada pukul 11.00  sidak dilanjutkan ke SMP 1 Burneh, namun sangat disayangkan  kepala sekolah Suryanto yang bersangkutan tidak ada di lokasi. Samsul Arifin selaku guru aktif menjelaskan bahwa kepala sekolah sedang tidak ada.
“Maaf kepala sekolah sedang tidak ada,” ujarnya saat menemui.

Baca Juga :  Gaduh Soal Mobil Incar, Polisi Malah Salahkan Warga Sumenep tak Tertib Berlalulintas

Nurhasan menegaskan bahwa pihaknya akan kembali lagi lain waktu untuk menanyakan sistematika pembangunan di SMP 1 Burneh.

Terakhir sidak dilanjutkan ke SMP 2 Kwanyar dan langsung disambut oleh Rahmawati selaku kepala sekolah.

“DAK 2018 sudah digarap semua, sedangkan DAK 2019 masih dalam proses mencapai 60 % dengan anggaran 100 juta,” paparnya.(suryadi)

Baca berita lainya di Google News atau gabung grup WhatsApp Madura Post sekarang juga!

Konten di bawah ini disajikan oleh advertnative. Redaksi Madura Post tidak terlibat dalam materi konten ini.