PAMEKASAN, MaduraPost – Pada hari Minggu yang tenang di Pamekasan, kegiatan tidak biasa menggugah kedamaian sore itu. Di tengah heningnya senja, tim Opsnal Satreskrim Polres Pamekasan, Polda Jatim, beraksi cepat dan tangkas.
Operasi Pekat Semeru 2024, sebuah nama operasi yang terdengar megah, menjadi peristiwa penting dalam agenda kepolisian setempat.
Tugas mereka untuk mengungkap kasus tindak pidana pembuatan mercon, sebuah pekerjaan yang membahayakan dan melanggar hukum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berbekal informasi yang telah dikumpulkan dengan cermat, tim Opsnal dibawah arahan Kapolres Pamekasan, AKBP Jazuli Dani Iriawan, meluncur ke tiga lokasi berbeda di Kecamatan Larangan dan Kadur dengan tujuan untuk menghentikan pembuatan petasan ilegal yang telah meresahkan masyarakat.
Pertama, di Dusun Kebun, Desa Trasak, suasana desa yang biasanya tenang seketika berubah. Empat orang terduga pelaku ditangkap, dan barang bukti yang berupa ratusan selongsong mercon diamankan.
Di sini, cerita dari setiap terduga pelaku mulai terungkap, menceritakan tentang latar belakang dan motivasi mereka terlibat dalam pembuatan mercon ilegal.
Kedua, di Dusun Tomang Mate, Desa Blumbungan, seorang individu berinisial AT dibekuk. Barang bukti yang diamankan lebih beragam, menunjukkan kerumitan proses pembuatan mercon.
Dari potasium hingga alumunium powder, semuanya terlihat seperti peralatan laboratorium yang disalahgunakan untuk tujuan yang jauh dari ilmiah.
Ketiga, di Dusun Lotpolot, Desa Kadur, meski sang pembuat petasan berhasil mengelak dari penangkapan, barang bukti yang ditemukan menunjukkan aktivitas mereka.
Mercon bola, obat serbuk petasan, dan sumbu menjadi saksi bisu aktivitas terlarang yang terjadi di sana.
Operasi ini bukan hanya tentang penangkapan dan pengungkapan barang bukti. Lebih dari itu, ini adalah upaya Polres Pamekasan untuk mengirim pesan kuat tentang bahaya dan konsekuensi dari pembuatan mercon ilegal.
Dibalik sorotan tajam operasi ini, ada harapan untuk keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Pamekasan.
Kisah ini, meski penuh dengan tindakan tegas dari kepolisian, juga menyentuh aspek kemanusiaan. Masing-masing pelaku memiliki cerita mereka sendiri, latar belakang yang mendorong mereka ke jalur ini.
Namun, di balik itu, jelas bahwa hukum harus dijalankan, keselamatan masyarakat harus diutamakan.
Seiring senja beranjak malam, Operasi Pekat Semeru 2024 meninggalkan pelajaran dan catatan untuk kita semua.
Pamekasan, dengan semua kejadian hari itu, tidak hanya menjadi lebih aman tapi juga lebih bijaksana. Dan bagi Satreskrim Polres Pamekasan, perjalanan belum berakhir.
Penyelidikan berlanjut, penegakan hukum terus bergerak maju, semuanya demi Pamekasan yang lebih baik.***