HIKMAH, MaduraPost – Pemilik salah satu usaha Rumah Makan Adidarma terkemuka di Kota Surabaya, Hj Shofiyah, memang dikenal masyarakat atas kedermawanannya.
Di benak masyarakat, seakan harta telah begitu tak berharga baginya. Seakan dunia telah begitu hina di matanya. Inilah mungkin sosok nyata orang yang dunia di tangannya dan akhirat di hatinya.
Maka beberapa orang pengusaha muda semangat mendatangi beliau, untuk berkonsultasi seputar usahanya mulai dari awal berdiri hingga sukses membangun jaringan.
“Ajarkan pada kami Bu! bagaimana caranya agar kami seperti Ibu. Bisa bisnis maju dan sukses, tidak cinta pada harta dan tidak sayang pada kekayaan, hingga seperti Ibu yang bersadaqah terasa ringan,” kata salah satu pengusaha.
“Wah kalau begitu, antum salah alamat,” sahut Hj Shofiyah.
“Lho?” kaget pengusaha.
“Lho iya! kalian datang pada orang yang salah. Saya ini sangat sayang juga mencintai harta. Saya ini sangat mencintai aset. Saking cinta dan sayangnya saya pada harta, sampai-sampai saya tidak rela meninggalkan. Semua itu, akan saya bawa mati. Saya tidak mau berpisah dengan kekayaan saya,” ungkap Hj Shofiyah.
Pengusaha tersebut bingung, memahami penjelasan Hj Shofiyah. Namun setelah diteruskan, pengusaha takjub mendengar. Sebab yang dimaksud Hj Shofiyah harta yang dibawa mati ke dalam kubur, akan dititipakan kepada mereka yang membutuhkan.
“Di antaranya dititipkan kepada masjid. Dititipkan kepada nanak yatim. Dititipakan kepada fakir miskin. Dititipkan kepada madrasah. Dititipkan kepada pesantren. Dan masih banyak yang lainnya yang perlu kita titipkan,” jelasnya.
Dari penitipan itu, Hj Shofiyah merasa senang karena mereka berkenan mau dititipi. Dari itu, ia ingin menikmati nanti setelah berada di dalam kubur.
“Saya ingin kekayaan saya itu dapat saya nikmati berlipat-lipat di alam kubur dan akhirat. Jadi siapa bilang harta tidak dibawa mati,” ceritanya.
Caranya, menurut Hj Shofiyah, harta kekayaan itu jangan bawa sendiri, melainkan minta tolonglah untuk dibawa oleh anak yatim dan fakir miskin. Karena jika keluarganya meninggal, mereka hanya dikasih seutus kain kafan putih untuk baju terakhirnya.
(mp/red/)