Kisah Dua Pangeran Putra Raja Pamekasan: Sebuah Tragedi dan Kehormatan dalam Sejarah Madura

Avatar

- Jurnalis

Rabu, 27 Maret 2024 - 18:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Makam Panembahan Ronggosukowati di Asta Kolpajung, Pamekasan. Makam ini merupakan salah satu situs bersejarah yang terkait dengan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Pamekasan, termasuk puputan yang melibatkan Pangeran Jimat dan Pangeran Purboyo. (MaduraPost/Mamira)

Makam Panembahan Ronggosukowati di Asta Kolpajung, Pamekasan. Makam ini merupakan salah satu situs bersejarah yang terkait dengan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Pamekasan, termasuk puputan yang melibatkan Pangeran Jimat dan Pangeran Purboyo. (MaduraPost/Mamira)

PAMEKASAN, MaduraPost – Di Madura, terdapat dua tokoh kerajaan yang dijuluki Pangeran Jimat, keduanya merupakan figur bangsawan yang memegang peranan penting pada masanya. Salah satunya adalah seorang raja, sedangkan yang lainnya merupakan calon raja.

Mereka memiliki hubungan kekerabatan yang erat, di mana salah satunya merupakan keponakan dari yang lainnya. Kedua tokoh ini adalah putra dan cicit dari raja terbesar Pamekasan, Panembahan Ronggosukowati (1530-1616).

Pangeran Jimat pertama adalah putra Panembahan Ronggo dengan Ratu Inten, yang merupakan keturunan langsung Sunan Giri I, salah satu tokoh Wali Sanga dan penguasa Giri Kedaton.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca Juga :  Perjalanan Terakhir, Ibu Hamil dan Lansia Meregang Nyawa di Tengah Lautan Sumenep

Sedangkan Pangeran Jimat kedua adalah putra Pangeran Cakranegara II, yang merupakan penguasa Sumenep pada periode 1678-1709.

Dalam sejarahnya, Pamekasan terlibat dalam perang habis-habisan melawan invasi kerajaan Mataram ke Madura pada tahun 1624 M.

Perang ini menyebabkan gugurnya banyak anggota kerajaan, termasuk Panembahan Ronggo, Pangeran Purboyo, dan Pangeran Jimat. Satu-satunya keluarga yang selamat adalah Raden Dakseno alias Pangeran Gatutkoco, putra Pangeran Purboyo.

Baca Juga :  Kabid Pembinaan SD Disdik Sumenep Harapkan Workshop Kurikulum Darurat Bisa Diterapkan dengan Baik

Pangeran Gatutkoco, yang bergelar Pangeran Ario Adikoro I, melanjutkan garis keturunan dan memerintah Pamekasan.

Jenazah Panembahan Ronggo, Pangeran Jimat, dan Pangeran Purboyo dimakamkan di Asta Kolpajung. Ornamen makam mereka masih tersimpan dengan baik, dengan nuansa kuno dan lambang-lambang bercorak Majapahit.

Meskipun begitu, nuansa Islam juga hadir kuat di situs-situs bersejarah tersebut. Terdapat tulisan Arab pada nisan-nisan, yang diperkirakan merupakan kalimat tauhid.

Baca Juga :  BEM STKIP PGRI Sumenep Sukseskan Vaksinasi Massal

Hal ini menunjukkan perpaduan budaya dan agama yang kental pada masa itu, mencerminkan warisan sejarah dan kekayaan budaya Madura yang beragam.

Dari kisah tragis perang hingga peninggalan sejarah yang tersimpan dengan baik, sejarah Pangeran Jimat menjadi cerminan dari perjalanan panjang Madura dan keberanian para pemimpinnya dalam menghadapi cobaan masa lalu.***

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Lahan Bersertifikat Dipakai Sekolah, Pemilik Ancam Tutup SDN Balung 1 Bangkalan dalam 30 Hari
Produktivitas Siswa SDN Rek Kerrek III Meningkat Dengan Program MBG
SDN Bunten Barat 3 Ambruk, Pendidikan Anak Sampang Terancam
UNIA Prenduan Angkat Isu Toxic Parenting, Dorong Pendidikan Keluarga Islami di Pamekasan
Mahasiswa UNIA Gelar Edukasi Peduli Lingkungan di SDN Somalang
Wisuda Perdana Berstatus Institut, IAI Syaichona Mohammad Cholil Bangkalan Luluskan 130 Mahasiswa Berjiwa Santri
Kacabdin Jatim Sampang Imbau Pelajar Tidak Terlibat Demonstrasi, Fokus pada Belajar
613 Mahasiswa Baru Resmi Bergabung, Ini Prodi Favorit di UPI Sumenep

Berita Terkait

Rabu, 5 November 2025 - 19:12 WIB

Lahan Bersertifikat Dipakai Sekolah, Pemilik Ancam Tutup SDN Balung 1 Bangkalan dalam 30 Hari

Jumat, 31 Oktober 2025 - 18:11 WIB

Produktivitas Siswa SDN Rek Kerrek III Meningkat Dengan Program MBG

Jumat, 3 Oktober 2025 - 12:17 WIB

SDN Bunten Barat 3 Ambruk, Pendidikan Anak Sampang Terancam

Kamis, 2 Oktober 2025 - 10:05 WIB

UNIA Prenduan Angkat Isu Toxic Parenting, Dorong Pendidikan Keluarga Islami di Pamekasan

Kamis, 18 September 2025 - 18:49 WIB

Mahasiswa UNIA Gelar Edukasi Peduli Lingkungan di SDN Somalang

Berita Terbaru