Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa |
BANGKALAN, (Madurapost.co.id) –
Pembangunan Indonesia Islamic Science Park (IISP) akan menjadi mega proyek di wilayah Suramadu. Rabu, (31/7/19).
Hal itu sesuai dengan keputusan di kantor Menko Perekonomian pada tanggal 25 Juli 2019, yakni tentang pembangunan IISP di kaki jembatan Suramadu sisi Madura yang akan dijadikan bagian pusat perputaran uang dunia.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menjelaskan tentang IISP akan dilaksanakan oleh Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) yang menangani terkait pengembangan dan pelebaran lahan di kaki Suramadu.
Selain itu, Khofifah juga akan melibatkan seluruh kepala daerah di Madura untuk ikut andil dalam pembangunan IISP yang berada di kabupaten Bangkalan.
“Atau mereka menyetorkan nama tokoh yang mewakili dari setiap kabupaten,” ujar mantan menteri sosial (Mensos) ketika memberi bantuan kepada lansia di kabupaten Bangkalan.
Nantinya di IISP akan dibangun perkampungan batik madura, Perkampungan halal food,
Perkampungan budaya Madura, dan pendidikan. Dengan tujuan perkembangan disektor ekonomi.
“IISP akan difungsikan sebagai tempat wisata, kuliner, ekonomi, budaya Madura, dan pendidikan,” papar gubernur Jawa Timur saat diwawancarai oleh awak media.
Apalagi Bangkalan memiliki wisata religi makam Syaichona Kholil yang sering menjadi tujuan wisata dari berbagai kota di Indonesia, maka hal itu akan memperkuat kabupaten Bangkalan Sebagai kota Dzikir dan Sholawat.
IISP dicanangkan 20 persen untuk perkampungan edukasi, 30 persen untuk perkampungan seni, dan 50 persen diproyeksikan sebagai kawasan entertaiment yang rencananya akan dibangun di tanah seluas 600 hektare.
Sedangkan Central Business District (CBD) seluas 52,6 hektare, dan pemukiman seluas 115,4 hektare, dan fasilitaa umum (rest area) seluas 67,7 hektare, kawasan industri dan pergudangan seluas 320 hektare, pariwisata seluas 21 hektare.
Saat ini, BPWS telah membebaskan seluas 40 hektare dari 600 hektare yang direncanakan untuk pembangunan IISP, namun masih ada masalah dengan pembebasan lahan di Kampung Sekarbunguh, Desa Sukolilo Barat, Kecamatan Labang.
Mantan Ketua Umum PP Muslimat NU yang menjabat Gubernur Jawa Timur saat ini, ketika dimintai keterangan oleh awak media hanya berpendapat singkat.
“BPWS masih mengembangkan,” paparnya. (mp/sur/rul).