PAMEKASAN, MaduraPost – Seorang warga di Dusun Mojang, Desa Dempo Timur, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Madura, yang mengalami gangguan jiwa terpaksa harus hidup dalam pasungan. Hal itu dilakukan karena kerap meresahkan dengan mengamuk dan berteriak-teriak
Ironisnya, Hayati (42) yang mengalami gangguan jiwa terpaksa dipasung dan diletakkan di dalam dapurnya oleh pihak keluarganya, dan tanpa dibarengi perawatan dari medis.
Ratih Utari W, salah seorang Bidan di Desa Dempo Timur yang mengetahui hal tersebut mengatakan, bahwa pihaknya tidak mengetahui akan adanya orang yang mengalami gangguan jiwa.
Dikatakan Ratih, pihaknya mengetahui pada saat melakukan swiping BLF guna memutus rantai penularan dan mencegah semakin luasnya kasus Difteri.
“Sebenarnya pada waktu itu kami tidak berniat untuk mendatangi orang yang punya gangguan mental itu, akan tetapi pada waktu itu kami ada kegiatan Swiping Back Lock Fighting (BLF) ditempat tersebut,” tuturnya pada madurapost.co.id. Minggu, (28/4/19).
“Kami kaget setelah mendengar ada orang yang berteriak teriak dirumah tersebut dan pihak keluarga bilang itu orang gangguan jiwa, pada waktu itu kami melihat ibu tersebut sudah dalam kondisi terpasung,” imbuhnya.
Meski dalam kondisi dipasung, namun Hayati tampak tetap terlihat bersih dan masih diurus oleh pihak keluarga.
“Hayati Sudah Sekitar 4 Minggu dipasung oleh pihak keluarga dan kondisi kesehatannya baik, dia terlihat bersih dan tidak tampak kotor hanya sesekali dia mengamuk dan berteriak,”paparnya.
Mengetahui hal tersebut, pihak Puskesmas Pasean akan segera mendatangi Hayati guna memberikan bantuan medis supaya bisa sembuh. (mp/fat/zul)
Berikut Videonya :