Scroll untuk baca artikel
Headline

Kepala Sekolah di Sumenep Masuk Jaringan Teroris, Komisi IV DPRD Akan Panggil Dinas Pendidikan

Avatar
5
×

Kepala Sekolah di Sumenep Masuk Jaringan Teroris, Komisi IV DPRD Akan Panggil Dinas Pendidikan

Sebarkan artikel ini
Keterangan Foto : Ketua Komisi IV DPRD Sumenep, Akis Jasuli, saat diwawancara eksklusif MaduraPost beberapa waktu lalu. (M. Hendra. E/MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Adanya penangkapan terhadap tiga warga Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88, Jumat (28/10/2022) kemarin, ternyata mendapatkan sorotan dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat. Sabtu, 5 November 2022.

Diketahui, tiga warga Sumenep ini yang ditangkap Densus 88 salah satunya adalah Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Manding Timur II, Kecamatan Manding, berinisial AR.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Kemudian, satu warga Desa Pangarangan, Kecamatan Kota, inisial S yang juga diamankan Densus 88. Terakhir adalah warga asal Kecamatan Kalianget inisial NH.

Baca Juga :  Oknum Guru SMPN 7 Pamekasan Diduga Lakukan Tindak Kekerasan Pada Muridnya Hingga Lebam

Sebab itu, Ketua Komisi IV DPRD Sumenep, Akis Jasuli ikut angkat bicara. Pihaknya menegaskan, adanya peristiwa ini harus mendapatkan perhatian khusus dari dinas terkait.

“Ini perlu perhatian khusus dari dinas terkait, agar tidak terjadi lagi pada kepala sekolah yang lain dan juga guru. Ini masalah serius,” kata Akis pada sejumlah media, Sabtu (05/11).

Di mana, Akis yang saat ini tengah membidangi pendidikan dan kesejahteraan masyarakat ini meminta dinas terkait melakukan identifikasi terhadap semua guru dan kepala sekolah.

Baca Juga :  JCW Surati Banggar DPRD Prihal Tata Kelola KONI Sampang

Tujuannya, untuk memastikan tidak ada lagi yang memiliki kecenderungan pemahaman radikal atau yang bertentangan dengan Pancasila.

Pihaknya meminta, agar ke depan ada pembinaan secara rutin kepada sejumlah Kepsek di Sumenep, agar tidak ada lagi Kepsek atau guru yang memiliki pemahaman cenderung radikal.

“Sehingga perlu ada pembinaan tentang pemahaman kebangsaan. Kalau perlu, tiap ada acara, kegiatan yang melibatkan guru dan kepala sekolah, harus diberikan waktu khusus untuk pemberian materi wawasan kebangsaan,” ujar Akis.

Baca Juga :  Hari Ini Akan Terjadi Gerhana Matahari, Berikut Data Terjadinya Gerhana Matahari Sebagian Pada 31 Provinsi di Indonesia

“Jadi pemberian wawasan kebangsaan ini harus lebih masif lagi,” kata Akis menimpali.

Pria yang saat ini juga menjadi Ketua Fraksi NasDem Hanura Sejahtera (NHS) ini berjanji, dalam waktu dekat akan memanggil dan melakukan rapat khusus dengan Dinas Pendidikan Sumenep untuk membahas persoalan tersebut.

“Itu pasti kalau pertemuan, secepatnya kita agendakan,” jelas Koordinator MD KAHMI Sumenep ini.***