Scroll untuk baca artikel
Headline

Kepala Rutan Kelas IIB Sampang Minta Nawedi Menyerahkan Diri

Avatar
12
×

Kepala Rutan Kelas IIB Sampang Minta Nawedi Menyerahkan Diri

Sebarkan artikel ini
Kepala Rutan Kelas IIB Kabupaten Sampang, Gatot Tri Rahardjo saat ditemui diruangannya.(MaduraPost/Saman Syah)

SAMPANG, MaduraPost – Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Sampang meminta Nawedi Bin Samidin yang kabur dari Rutan Sampang beberapa hari yang lalu untuk segera menyerahkan diri.

Nawedi merupakan terpidana dalam kasus Narkotika jenis sabu yang berhasil kabur pada Senin 14 Februari 2022, sekitar pukul : 02.00- 04.00. WIB.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Kepala Rutan Kelas IIB Kabupaten Sampang Gatot Tri Rahardjo berjanji tidak akan menyakiti Nawedi jika menyerahkan diri.

Baca Juga :  Dua Oknum Jaksa di Sumenep Lakukan Pemerasan, Kantor Kejari di Demo Bentrok tak Terhindarkan

Gatot sapaan akrab kepala Rutan Kelas II B Sampang menuturkan kronologis Nawedi melarikan diri dari Rutan.

“Setelah berasil menjebol pintu sel, Nawedi naik genting dan melompat pagar dengan bantuan kain di ikat yang ada di sekitar Lapas,”kata Gatot Senin (21/02/2021).

Menurut Gatot, Nawedi masih dalam masa pengasingan karena Nawedi merupakan tahanan yang agak arogan kepada napi yang lain.

Baca Juga :  Nasabah Bank Mandiri di Sumenep Ditipu, Data Pribadi Bocor Hingga Uang Jutaan Kartu Kredit Raib

“Makanya, kami mengambil langkah sampai menunggu proses BAP, untuk sementara di sel pengasinggan di tahanan Rutan, namun pada hari itu, Nawedi kabur lewat pintu sel dengan menjebol Bangker dengan mengkerrok tembok pakai sikat gigi. Kemudian meloncat tembok tahanan,” ungkapnya.

Pihaknya berharap kepada pihak keluarga agar membantu proses pencarian, Atau bagi masyarakat yang menemukan yang bersangkutan agar melapor kepada pihak yang berwajib.

Baca Juga :  Gerilya Malam Nisfu Sya’ban, Jajan dan Rekaman Ulang Memori

Pantauan MaduraPost, bagunan Rutan Kelas II B Kabupaten Sampang sudah tidak layak dan harus segera di renovasi. Tinggi bangunan yang hanya 2,80 meter memudahkan para terpidana untuk melarikan diri.