SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hukum & Kriminal

Kasus Penganiyaan Santri, Polres Bangkalan Tetapkan Sembilan Tersangka

Avatar
×

Kasus Penganiyaan Santri, Polres Bangkalan Tetapkan Sembilan Tersangka

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi MaduraPost

BANGKALAN, MaduraPost – Kasus Penganiyaan santri junior hingga meninggal dunia oleh santri senior yang terjadi di Pondok Pesantren di Bangkalan memasuki babak baru.

Polres Bangkalan telah melakukan pemeriksaan terhadap 34 saksi dan menetapkan 9 orang tersangka dalam kasus meninggalnya BT (16) th santri asal kecamatan Klampis Bangkalan.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Dari sembilan tersangka kasus penganiayaan tersebut, Menurut Kapolres Bangkalan AKBP Wiwit Ari Wibisono, empat diantaranya masih dibawah umur.

Baca Juga :  Pegiat Anti Narkoba Minta Polres Sampang Ungkap Bandar Sabu Dibalik Penangkapan di Sokobanah

“Semua pelaku merupakan santri ponpes yang terdiri dari 5 orang dewasa dan 4 orang di bawah umur,” Kata Kapolres Bangkalan AKBP Wiwit Ari Wibisono, Senin (13/3/2023).

Sembilan santri yang telah ditetapkan tersangka adalah NH (19) asal Kecamatan Geger, GA (19) dari Kecamatan Arosbaya, UB (20) dari Kecamatan Sepulu, AZ (17) asal Kecamatan Geger, RR (17) warga Kecamatan Arosbaya, RM (17) asal Kecamatan Arosbaya, ZA (20) warga Kecamatan Sepulu, W (17) dan ZN (19) asal Kecamatan Geger.

Baca Juga :  Pemerintah Desa Karang Anyar Sampang : Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kasus penganiyaan tersebut terjadi karena diduga korban BT mengambil barang milik santri lainnya.

Hal tersebut membuat para senior BT marah dan mendatangi kamar BT dan melakukan penganiaan hingga menyebabkan BT tidak sadarkan diri.

Menurut Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Bangkit Dananjaya mengatakan aksi pengeroyokan itu terjadi di kamar pondok korban pada malam Nisfu sya’ban.

Baca Juga :  Lintas NGO Demo DPRD dan Kejari Minta Kasus Mobil Sigap di Pamekasan Ditersangkakan

Penganiayaan itu lalu diketahui oleh santri lain dan dilaporkan ke pimpinan pondok. Setelah itu, korban langsung dibawa ke Puskesmas Geger untuk mendapat pertolongan.

“Saat dibawa ke puskesmas, korban meninggal dunia,” Kata Bangkit.

Baca berita lainya di Google News atau gabung grup WhatsApp Madura Post sekarang juga!

Konten di bawah ini disajikan oleh advertnative. Redaksi Madura Post tidak terlibat dalam materi konten ini.