Foto : Beritama.id |
BERITAMA.ID, SUMENEP – Seakan tak bisa menemukan solusi, bencana banjir kian tak bisa menjadi alasan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, untuk terus membenahi membangun area kota.
Terbukti, meski saat ini Pemkab Sumenep tengah gencar-gencarnya membangun kantor kawasan terpadu, namun hingga kini belum bisa mengatasi terjadinya banjir saat musim hujan datang.
Contohnya, hujan deras yang turun pada Senin (23/12/2019) sejak pukul 11.15 – 12.46 WIB siang kemarin, mengakibatkan area perkotaan di ujung timur Madura itu masih belum steril dari banjir.
Dampaknya, terlihat di sepanjang lokasi Jalan Dr. Cipto atau di depan Kantor Pemkab setempat, banjir seakan tak mau surut dan terus menggenang Kantor Bupati Sumenep itu.
Dikonfirmasi terkait bencana banjir, Kepala Dinas (Kadis) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Abd. Rahman Riyadi, mengklaim jika genangan air di wilayah perkotaan terjadi akibat jalur pembuangan air (Drainase) gorong-gorong menjadi penyebab utama.
“Itu kan berkenaan dengan gorong-gorong, saluran drainasenya yang mampet, sehingga air tidak bisa mengalir,” ungkap Rahman pada media ini, Rabu (25/12).
Banjir sendiri, kata Rahman, diakibatkan dari banyaknya masyarakat yang masihmembuang sampah di lokasi saluran drainase tersebut.
“Untuk jalur drainase, itu kewenangannya Dinas Pekerjaan Umum (PU) Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman (PRKP) dan Cipta Karya. Baru jika ada korban sebab banjir, itu baru BPBD,” ucap dia.
Sementara itu, saat dihubungi media ini, Kadis PRKP dan Cipta Karya Sumenep, Mohammad Jakfar, belum ada respon baik melalui telpon pribadinya maupun melalui pesan WhatsAppnya. (MHE)