SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Daerah

Kades Lapa Laok Dinilai Main-Main Dengan Aturan, Ini Sebabnya

Avatar
×

Kades Lapa Laok Dinilai Main-Main Dengan Aturan, Ini Sebabnya

Sebarkan artikel ini

SUMENEP, Madurapost.id – Pemerintah-an Desa (Pemdes) Lapa Laok, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, kembali memanas.

Pasalnya, usai mengeluarkan surat peringatan (SP) 1 dan 2, hingga surat keputusan (SK) pemberhentian perangkat desa pada 16 Juni 2020 lalu, Kepala Desa (Kades) Lapa Laok akhirnya mencabut keputusannya tersebut.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Namun tak berselang lama, tepatnya saat mencabut SK pemberhentian perangkat desa pada tanggal 29 Juli 2020 lalu, seakan dinilai bermain-main dengan hukum, Kades Lapa Laok lagi-lagi turunkan SP1 hingga SP2 kepada orang yang sama.

Baca Juga :  Ditengarai Mempermainkan Aturan, Pemuda Akan Surati Camat Dungkek dan DPMD Sumenep

“Namun ironisnya, belum genap satu minggu Kades kembali menurunkan surat teguran lagi terhadap beberapa perangkat di desanya,” ungkap Abd. Basith, ketua Gerakan Pemuda Timur Daya (Garda Raya) Desa Lapa Laok, Sabtu (15/8).

Basith mengurai, surat tersebut kembali keluar dengan jarak yang sangat begitu dekat.

“SP1 tanggal 3 Agustus 2020, dengan jarak begitu dekat dengan keluarnya surat pencabutan SK pemberhentian, kemudian disusul lagi dengan SP2 pada tanggal 14 agustus 2020,” terang dia.

Menurutnya, dengan kejadian tersebut Pemdes Lapa Laok seakan telah telanjang bulat di depan publik, menunjukkan bahwa tidak ada profesionalitas dalam memberikan kebijaksaan pada perangkatnya sendiri.

Baca Juga :  Kompak, Tiga Perangkat Desa Lapa Laok Akan Laporkan Kades ke PTUN

“Bagaimana bisa profesional, baru tiga hari SK di cabut setelahnya mengeluarkan surat teguran lagi, naif sebenarnya. Saya selaku masyarakat Lapa Laok sendiri sebenarnya merasa malu punyak Kades yang tidak konsisten,” tegasnya.

Padahal, sambung Basith, idealnya Kades harus mampu menampakkan dirinya layaknya imam yang patut di contoh.

“Tapi nyatanya berbalik, Kades malah bertindak sewenang-wenang, serta dapat memecah belah keharmonisan sosial. Saya sebagai pemuda Desa Lapa Laok, menilai Kades tidak progres. Tidak bisa mencerdaskan dan memberikan pendidikan politik pada masyarakat,” tukasnya.

Baca Juga :  Mantan Perangkat Desa Lapa Laok Dungkek Akan Tempuh Jalur Hukum

Sampai berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari Pemdes Lapa Laok. Sebab saat dihubungi melalui sambungan selularnya oleh media ini, Kades Lapa Laok, Imam Ghazali tidak aktif.

Sementara dikonfirmasi terpisah, Camat Dungkek, Moh. Zaini, terkesan tak ingin berkomentar banyak tentang perkara tersebut (No coment).

“Kalau perkara itu langsung ke Pemdes Lapa Laok,” singkatnya, saat dikonfirmasi melalui telfon. (Mp/al/rus)

Baca berita lainya di Google News atau gabung grup WhatsApp Madura Post sekarang juga!

Konten di bawah ini disajikan oleh advertnative. Redaksi Madura Post tidak terlibat dalam materi konten ini.