Scroll untuk baca artikel
Berita

Jika Dirasa Sebagai Karier, Wartawan Wajib UKW, JMSI Sumenep Dorong Hal Ini Terwujud

Avatar
8
×

Jika Dirasa Sebagai Karier, Wartawan Wajib UKW, JMSI Sumenep Dorong Hal Ini Terwujud

Sebarkan artikel ini
Keterangan Foto : Potret Ketua JMSI Kabupaten Sumenep, Syamsuni. (Istimewa for MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Menjadi hal penting wartawan sudah selesai mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW). Hal ini demi meningkatkan meningkatkan keprofesionalan wartawan itu sendiri. Selasa, 1 November 2022.

Sebab itu, Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mendorong wartawan khususnya yang ada di Kota Keris untuk ber-UKW.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Ketua JMSI Sumenep, Syamsuni mengatakan, langkah tersebut dilakukan jika wartawan telah memutuskan profesi ini sebagai karier.

“Kalau mau jadi jurnalis serius, memutuskan ini memang karier kita, jurnalistik, salah satu referensi buat kita melakukan UKW,” kata Syamsuni saat ditemui sejumlah media di Graha Pers, Selasa, (01/11).

Baca Juga :  Disbudporapar Sumenep Bangga, Omset Pedagang di Festival Ketupat 2024 Naik Pesat

Syamsuni mengungkapkan, UKW akan menjadi keharusan jika para wartawan yang bertugas di Kabupaten Sumenep ingin menjadikan jurnalistik sebagai pilihan hidup dan bukan sampingan.

“Dengan mengikuti UKW, maka kita menjajal dan menguji diri sendiri, sejauh mana kita faham dengan kerjaan kita, sehingga kita bisa berbenah ke depannya,” ungkapnya.

Oleh karenanya, para wartawan utamanya yang bertugas di Sumenep untuk terus memperjuangkan karya jurnalistik, karena lewat tulisan jurnalis bisa dilihat dan turut berkontribusi untuk kemajuan Sumenep.

Baca Juga :  Perempuan Tiang Peradaban, RSUDMA Sumenep Refleksikan Keteladanan Rasul di Momentum Maulid Nabi

Syamsuni juga mencontohkan, di Sumenep sendiri misalnya, sudah beberapa kali melaksanakan UKW yang digagas KEI dengan menggandeng LKBN Antara.

“Jika tidak salah sudah 2 kali menggelar UKW, kuotanya cukup banyak. Itu bisa dimanfaatkan sebagai sarana teman-teman menguji diri,” kata pria yang juga anggota PWI Sumenep ini.

Menjadi jurnalis yang kompeten, kata dia lebih lanjut, menjadi pilihan di tengah gempuran semakin majunya tekhnologi, karena setiap orang bisa membuat dan mendirikan media.

Baca Juga :  Kepala Desa Blu’uran Sampang : Dirgahayu Republik Indonesia ke 78

“Yang membedakan untuk kita jurnalis yang benar-benar profesional adalah, salah satunya harus UKW, mengikuti ketentuan Dewan Pers. Apalagi jadi ketua organisasi profesi misalnya belum UKW, terus gimana bisa mengarahkan anggotanya,” pungkasnya.***