PAMEKASAN, MaduraPost – Jelang perayan HUT Bhayangkara Ke 74 pada 01 Juli 2020 mendatang harus ternodai dengan tindakan represif oknum polisi saat mengamankan demonstran dari PMII Pamekasan, Kamis, (25/06/2020).
Dalam demo tersebut diketahui ada 3 mahasiswa dari PMII yang jadi korban tindakan oknum polisi. Salah satu kader PMII IAIN Madura mengalami luka bocor di kepala akibat terkena benda tumpul yang diduga berasal dari oknum polisi.
Selain itu pendemo juga dihalau dengan menggunakan gas air mata oleh aparat kepolisian saat hendak memasuki kantor Bupati, di Jalan Kabupaten. Bentrok antara polisi dan mahasiswa pecah saat mahasiswa kecewa lantaran tidak ditemui oleh Bupati Pamekasan.
“Diantara tembusan kami yang kirim, tidak ada satu pun yang menemui kami. Kami ingin berdiskusi dengan semuanya. Terutama dengan bupati Pamekasan,” ujar Lutfi Ketua cabang PMII pamekasan.
Sementara itu, Tindakan Reprensif yang dilakukan oleh oknum polisi kepada mahasiswa yang menolak tambang galian C di pamekasan saat ini sudah di selidiki oleh pihak Propam Polda Jawa Timur.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko memaparkan pihaknya telah memeriksa 28 saksi. Yakni tiga orang dari Mahasiswa PMII, lima orang dari Satpol PP dan 20 anggota Polri.
“Iya saat ini masih dalam proses penyidikan yang dilakukan oleh Propam Polda Jatim dengan dipimpin langsung oleh Kabid Propam Polda Jatim Kombes Puji Hendro Wibowo,” kata Truno di Surabaya, dilansir dari Detik.com. (Mp/liq/kk)