Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Jangan Salah Tafsir, Bangkalan Peringkat 10 Trending Covid-19 di Jatim

Avatar
3
×

Jangan Salah Tafsir, Bangkalan Peringkat 10 Trending Covid-19 di Jatim

Sebarkan artikel ini
Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron saat menjalani proses vaksinasi. (dok Madura Post)

BANGKALAN, MaduraPost – Sepekan terakhir, pemberitaan seputar Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, trending nasional, pasca sebelumnya kasus Covid-19 menimpa Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Padahal berdasarkan peta sebaran Covid-19 yang diupdate Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Bangkalan, berada di peringkat 10.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

10 Kabupaten/kota tertinggi di antaranya adalah Kabupaten Madiun, Kota Surabaya, Blitar, Magetan, Kota Madiun, Nganjuk, Trenggalek, Ponorogo, Banyuwangi, dan Bangkalan.

Baca Juga :  Kronologi Menghilangnya Pasien OTG Dari Isolasi di Balai Diklat Kabupaten Bangkalan

Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, Agus Sugianto Zain, membenarkan data tersebut. Sebenarnya penyebaran Covid-19 masih dalam situasi stabil, artinya tidak terlalu melonjak, bila memang berkaca pada data sebaran Covid-19 dari Dinkes Provinsi.

Agus mengungkapkan asal-muasal Bangkalan mendadak jadi perhatian publik soal kasus Covid-19. Pasalnya, IGD RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu (Syamrabu) Bangkalan, diusulkan oleh pihak manajemen rumah sakit, untuk sementara ditutup.

Baca Juga :  Usai Disegel, DPMPTSP Kirim Surat Teguran Terhadap Pengelola Tower Telekomunikasi di Bangkalan

“Manajemen RSUD Bangkalan mengajukan permohonan kepada Bupati Bangkalan melalui surat yang viral, karena ingin melindungi tenaga kesehatan di dan juga masyarakatnya,” kata Agus saat dimintai keterangan.

Demikian dilakukan, sambungnya, karena dinilai perlu untuk dilakukan sterilisasi di IGD dan nakes yang positif Covid-19. Bukan mau menutup total pelayanan rumah sakit, tapi hanya IGD.

Baca Juga :  Dinkes Sampang Prioritaskan Vaksin Covid-19 Untuk Tenaga Kesehatan

Agus juga menyatakan, saat Bangkalan trending Covid-19, pihaknya banyak menerima telepon untuk mengonfirmasi data Covid-19 di Bangkalan yang tiba-tiba viral di medsos. Ia memperhatikan data atau rilis tersebut, namun selama data tersebut Agus ketahui, ia secara terbuka memberikan pernyataan.

Begitu sebaliknya, bila data yang disampaikan cenderung atau tidak diketahuinya, Agus memilih irit bicara dan tidak merespons.