Scroll untuk baca artikel
Headline

Isu Ketua DPD Partai Nasdem Sumenep Palsukan Tanda Tangan Bendahara Semakin Terkuak

Avatar
6
×

Isu Ketua DPD Partai Nasdem Sumenep Palsukan Tanda Tangan Bendahara Semakin Terkuak

Sebarkan artikel ini
DITUTUP. Kantor DPD Partai Nasdem Sumenep kosong melompong tanpa adanya aktivitas kepartaian jelang Pilkada Sumenep 2024. (M.Hendra.E/MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Ketua DPD Partai Nasdem Sumenep, Moh. Hosni, santer diisukan cuci tangan dana Banpol selama menjabat hampir satu periode.

Hal ini dibuktikan dengan adanya aduan surat pernyataan dari Bendahara Umum DPD Partai Nasdem Sumenep, Taufiqurrahman ke Bakesbangpol hari ini, Rabu (22/5/2024).

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

“Jadi pada intinya, kedatangan kami ke Bakesbangpol Sumenep ini untuk memberitahukan bahwa Bendahara Umum DPD Partai Nasdem tidak pernah dilibatkan soal pencairan dana Banpol selama 4 tahun,” kata Ketua DPC Partai Nasdem Kecamatan Guluk-guluk, Damiri, dalam keterangannya pada wartawan, Rabu (22/5) sore.

“Kami sebenarnya di DPC ini ingin tahu sebenarnya ada apa, proses pencairan dana Banpol itu seperti apa,” katanya lebih lanjut.

Selama ini, kata dia menjelaskan, bahwa Taufiqurrahman semasih menjabat sebagai Bendahara Umum DPD Partai Nasdem Sumenep tidak pernah menandatangani dokumen pencairan dana Banpol.

Baca Juga :  Tersangka Kasus Pungli Pasar Lenteng Sumenep Diancam Pidana 20 Tahun Penjara

Bahkan, Taufiqurrahman pun tidak pernah tahu rekening partai ada dimana. Bahkan, ia mendengar kabar jika rekening partai isinya nol rupiah alias tidak ada saldo masuk.

“Masak Hosni menjabat sudah satu periode isi rekening partai itu tidak ada,” singgungnya.

“Patut diduga tanda tangan bendahara itu dipalsukan,” timpalnya lebih lanjut.

Dia juga bilang, selama 4 tahun berjalan tidak ada pendidikan politik yang dikucurkan melalui dana Banpol di DPD Partai Nasdem Sumenep.

“Nggak ada pengkaderan di Nasdem itu. Tapi, para DPC itu bergerak sendiri demi membesarkan partai. Contohnya, mencari calon anggota, itu kami berjalan sendiri untuk memenuhi struktur partai,” paparnya.

Baca Juga :  Menuju Tahun 2024, BPRS Bhakti Sumekar dan Layanan Digitalisasi Bertaraf Internasional

Sekedar informasi, ada sekitar ratusan juta rupiah dana Banpol khusus DPD Partai Nasdem Sumenep yang turun setiap tahunnya. Data ini mengacu kepada perolehan kursi di parlemen.

Partai Nasdem, memperoleh tiga kursi dengan jumlah suara 36.647. Partai tersebut mendapat jatah Banpol sebesar Rp109.941.000.

Sementara itu, Ketua DPD Partai Nasdem Sumenep, Moh. Hosni, menolak upaya konfirmasi wartawan. Dia memilih bungkam tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.

Sebab, saat dihubungi oleh media melalui sambungan teleponnya, Moh. Hosni dengan saja menolak upaya konfirmasi wartawan.

Padahal sebelumnya, Ketua DPD Partai Nasdem Sumenep, Moh. Hosni, membantah soal kabar miring gejolak di internal partainya itu.

“Ya nggak mungkin kalau bank itu mencairkan uang tanpa ada bendahara, kan lucu,” bantah Hosni saat diwawancara wartawan, Kamis (17/5/2024) kemarin.

Baca Juga :  Keluarga Besar Kecamatan Galis Mengucapkan, Selamat Hari Raya Idul Adha 1441 H

Menurutnya, ada staf kantor yang mengatur tentang pencairan dana Banpol di samping fungsi dari bendahara umum partai.

Moh. Hosni juga membantah soal Taufiqurrahman yang tidak diberikan peran saat menjabat sebagai Bendahara Umum DPD Partai Nasdem Sumenep.

“Itu sudah diumumkan di grup aplikasi WhatsApp. Segala informasi internal partai, saat pertemuan dan lainnya. Sekarang kan sudah jaman digital,” kata Hosni.

“Kalau bilang tidak pernah dilibatkan, saya tidak bisa berkata-kata. Atau bisa dikonfirmasi ke kantor, di sana ada buktinya,” tambahnya lebih lanjut.

Sementara hingga Rabu (22/5/2024) sore, nampak Kantor DPD Partai Nasdem Sumenep yang berlokasi di Jalan Jokotole, Lingkar Barat, Kecamatan Batuan, tertutup tanpa adanya aktivitas sama sekali.***