SUMENEP, MaduraPost – Potensi sektor perikanan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, kembali menarik perhatian investor asing.
Kali ini, perusahaan asal Singapura, Stemcell United Limited (ASX: SCU), menyatakan minatnya untuk berinvestasi di bidang budidaya rumput laut, teripang, kerapu, dan lobster.
Menurut CEO Stemcell United Limited, Fhilip Gu, investasi ini tidak hanya berorientasi pada keuntungan bisnis, tetapi juga bertujuan meningkatkan citra sektor perikanan Sumenep di tingkat nasional maupun internasional.
“Kami ingin menjadikan potensi rumput laut, teripang, kerapu, dan lobster Sumenep diakui, baik di tingkat nasional maupun internasional,” ungkap Fhilip saat bertemu Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo di Rumah Dinas Bupati, Senin (20/1) pagi.
Fhilip menegaskan, bahwa konsep investasi yang akan diterapkan berbasis blue economy, dengan fokus pada keberlanjutan, pelestarian lingkungan laut, dan pemberdayaan masyarakat lokal.
“Dalam investasi ini, kami akan memprioritaskan pekerja lokal karena industri ini adalah milik Sumenep. Kami hanya berperan sebagai mitra,” jelasnya.
Rencana investasi yang diajukan oleh Stemcell United Limited mencapai angka 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp16 triliun, dengan lokasi budidaya sebagian di daratan dan sebagian lagi di laut.
“Harapan kami, pemerintah daerah dapat memberikan dukungan penuh agar rencana pengembangan blue economy ini dapat berjalan sesuai harapan,” tambah Fhilip.
Bupati Sumenep, Ahmad Fauzi Wongsojudo, menyambut baik rencana investasi ini karena dinilai mampu memberikan dampak besar pada perekonomian masyarakat setempat.
“Investasi ini ramah lingkungan dan membutuhkan dukungan kita semua. Saya optimis bahwa perusahaan ini akan menjadi pionir pengembangan blue economy di Sumenep,” ujar Fauzi.
Bupati Fauzi juga menekankan pentingnya kesejahteraan masyarakat lokal dalam pelaksanaan investasi tersebut.
“Kami berharap investasi ini dapat melibatkan warga lokal secara aktif,” tegasnya.
Diketahui, dalam rencana ini, Stemcell United Limited bekerja sama dengan Balad Grup, sebuah perusahaan dalam negeri yang sebelumnya telah menjalankan investasi di Sumenep.***