SUMENEP, MaduraPost – Kepala Kepolisian Resort (Kapolres), bersama Komandan Kodim (Dandim) 0827, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar, dan Sekretaris Daerah (Sekda) Sumenep gelar konferensi pers di Rumah Dinas (Rumdis) Bupati setempat.
Dalam perjumpaan itu, jajaran Forum Komunikasi Perangkat Daerah (Forkopimda) tersebut, menyebutkan bahwa seorang pria warga Desa Moncek Timur, Kecamatan Lenteng, yang meninggal dunia dalam perjalan mudik dari zona merah menuju kampung halamannya negatif virus Corona atau covid-19.
Sebelumnya, pria yang berusia 35 tahun itu melaksanakan perjalanan mudik dari Jakarta menuju Sumenep bersama istri dan 3 orang rekannya. Ditengah perjalanan, tepatnya di Kabupaten Ngaw,i pria itu meninggal dunia secara mendadak.
Kemudian, keluarga korban langsung membawanya ke Rumah Sakit dr. Sutomo Surabaya, Rabu (15/4/2020) kemarin.
“Diketahui hasil test dari Rumah Sakit dr. Sutomo Surabaya, negatif covid-19,” ungkap AKBP. Deddy Supriadi, Kapolres Sumenep, pada awal media, Kamis (16/4).
Deddy menjelaskan, saat akan dilakukan pengiriman jenazah ke Sumenep, pihaknya bersama Forkopimda, dan Bupati Sumenep, melakukan rapat tentang perlakuan atas warganya yang meninggal dunia itu.
“Dengan memandang tidak adanya underestimate (Meremehkan), kami tetap melakukan perlakuan pemakaman sesuai prosedur protokol kesehatan,” terangnya.
Sementara itu, untuk istri jenazah korban, sudah dilakukan pengecekan oleh pihak RSUD Sumenep melalui Rapid Test dan hasilnya negatif. Dilanjutkan dengan Ronsen Paru dan hasilnya bersih, serta dilakukan pula pengecekan menggunakan alat Diagnosa Pishi Art yang nantinya akan dikirim ke laboratorium di Surabaya untuk menentukan istri korban positif covid-19 atau tidak.
“Kami bersama Forkopimda Sumenep akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga Sumenep tetap zona hijau,” paparnya.
Sedangkan pemeriksaan terhadap jenazah korban, kata Deddy, hasil koordinasi dengan pihak Rumah Sakit dr. Sutomo Surabaya, masih belum dapat dipastikan, sebab perjalanan dari Jakarta memakan waktu lama. Sehingga, kondisinya sudah mengalami kaku mayat, akibatnya sampel darahnya telah mengalami kerusakan.
Lebih lanjut pihaknya akan melihat perkembangan kesehatan dari istri korban yang saat ini sudah menjalani isolasi diri di RSUD Sumenep dengan tetap mematuhi prosedur protokol kesehatan.
“Istri dan keluarganya pun juga sudah menyetujui akan langkah tersebut,” tandasnya. (Mp/al/lam)