Scroll untuk baca artikel
Sosial

Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Nenek Masirah Luput Dari Bantuan Pemerintah

Avatar
9
×

Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Nenek Masirah Luput Dari Bantuan Pemerintah

Sebarkan artikel ini
Memprihatikan, Kondisi hidup nenek Masirah di Gubuk yang hampir roboh

SAMPANG, MaduraPost – Hidup memprihatinkan di Gubuk yang hampir roboh, Nenek Masirah warga Dusun Le’nande, Desa Banjar Tabulu, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang luput dari perhatian Pemerintah.

Hidup dengan belas kasih tetangga, Kehidupan Nenek Masirah sangat kontradiktif dengan jargon Sampang Hebat Bermartabat.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Tidak ada anak dan cucu yang bisa membantunya, Nenek Masirah hanya pasrah terhadap takdir. Bahkan kondisi tempat tinggal yang sangat memprihatikan sangat mengancam keselamatan nenek tua renta tersebut.

Padahal kita tahu, selama pandemi Covid-19, pemerintah telah mengucurkan berbagai macam program bantuan sosial yang diperuntukkan bagi masyarakat miskin yang terdampak virus Corona.

Baca Juga :  Bani Group Gelar Buka Puasa Bersama N.G.O dan Jurnalis se-Pamekasan

Meski tinggal seorang diri, wanita lanjut usia ini tetap tegar menghadapi berbagai cobaan yang silih berganti. Padahal, wanita seusianya sudah selayaknya menikmati kehidupan dengan tenang dan damai.

Melihat kondisinya yang hanya tinggal sebatang kara tersebut, mungkin yang sangat dibutuhkan saat ini adalah hanyalah mata terbuka dari pemerintah, untuk memberikan sedikit hak untuk nenek Masirah.

Sahrul, tetangga nenek Masirah menjelaskan mengenai kondisi yang sangat memprihatikan karena rumah yang tidak layak huni ditempati seorang diri oleh nenek tua yang seharusnya mendapatkan bantuan dari pemerintah atau pun para dermawan.

Baca Juga :  Dugaan Monopoli Bantuan PKH di Desa Bangsereh, Kades dan Pendamping Kompak Membantah

“Sedih melihat kondisi beliau, apalagi dia tinggal sendiri di situ dengan kondisi yang sangat memperihatinkan sekali. Rumahnya sangat perlu direnovasi, mulai dari atap hingga dinding,” ungkap Sahrul, Rabu (15/09/2021).

Sahrul mengaku jika sebenarnya pernah ada pendataan untuk mendapatkan bantuan yang akan diberikan oleh Pemerintah, tetapi hingga saat ini bantuan tersebut belum juga dirasakan nenek Masirah.

Baca Juga :  HGN 2023, Wabup Sumenep Akui Miris Melihat Nasib Guru di Kepulauan

“Sebenarnya dulu pernah ada yang mendata, tapi belum ada tindak lanjut. Gak tau kenapa nenek Masirah ini kok bisa tidak dapat bantuan apapun dari pemerintah,” ujar dia bertanya-tanya.

Sahrul pun mengungkapkan ketakutannya jika suatu saat rumah yang selama ini ditempati oleh nenek tersebut roboh lantaran termakan usia dan rapuh.

“Takut roboh, kalau musim hujan pasti ada angin. Saya berharap, pemerintah bisa memberikan sedikit perhatian atas rumah nenek Masirah yang sudah tidak layak huni ini,” tandasnya.