![]() |
Saat masyarakat pandan bersama aktivis pandawa lakukan protes di kantor PT Garam persero di Desa Pandan Kecamatan Galis, Pamekasan |
PAMEKASAN, (Madurapost.co.id) – Anjloknya harga garam hingga merugikan para petani garam beberapa bulan terakhir ini rupanya menuai protes dari kalangan masyarakat petani garam di Madura,
Tak terkecuali di Kabupaten Pamekasan. Kali ini protes dilakukan oleh masyarakat Desa Pandan bersama Aktivis Perserikatan Dewan Mahasiswa Madura (PANDAWA) di Kantor PT. Garam Persero Pamekasan Desa Pandan Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan Madura Jawa Timur, Jumat, 12/07/2019.
Aksi dimulai dengan konvoi sepeda motor menuju Kantor PT. Garam Persero. Selanjutnya masa aksi menyampaikan beberapa tuntutannya diantaranya
1. Stop impor garam.
2. Naikkan Harga petani garam
3. Semua mikanisme pengelolaan diserahkan kepada masyarakat lokal (warga desa pandan) tanpa sewa lahan.
4. Pimpinan PT Garam Persero Pamekasan Mundur dari Jabatannya.
Setelah masa aksi menyampaikan aspirasinya mereka melakukan aksi tutup jalan dengan mendirikan posko dan membakar ban bekas.
Koordinator aksi Hendra Gobanx mengatakan bahwa aksi tersebut merupakan bentuk luapan keluh kesah warga pandan terkait proyek dibawah naungan PT. Garam Persero
“Aksi ini merupakan keluh kesah masyarakat pandan terkait proyek dibawah naungan PT. Garam Persero.” Katanya.
Didin_Lanyalla aktivis Pandawa yang mewakili masyarakat pandan menuntut pihak Perusahaan untuk bertanggung jawab atas rusaknya jalan akibat lalu lalang kendaraan bermuatan berat.
“Kami minta pihak perusahaan agar bertanggung jawab atas kerusakan jalan yang ditimbulkan akibat banyaknya mobil truk perusahaan.” Ujar aktivis tampan ini berapi-api.
Setelah menerima dan mendengarkan beberapa tuntutan PT Garam Persero berjanji akan mengakomodir apa yang menjadi tuntutan massa dan akan menyampaikannya pada direktur PT. Garam Persero.(mp/AB/rus)