SUMENEP, MaduraPost – Kepala SMPN 1 Manding, Jayat mengatakan, bahwa gagalnya siswa-siswi untuk mendapatkan aktivasi dana PIP sudah tidak bisa diperjuangkan. Rabu, 16 Agustus 2023.
Namun, pihaknya enggan mengakui bahwa hal tersebut adalah kelalaian pihak sekolah.
Sebab, kata Jayat, saat data Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep, Madura, Jawa Timur masuk ke sekolahnya, ketika itu bersamaan dengan kegiatan PPDB.
“Data itu sebenarnya sudah masuk di tanggal 23 Juli 2023 ke kita, tapi kita gagal update karena saat itu sibuk ke kegiatan PPDB online,” kata Jayat mengungkapkan saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya, Rabu (16/8).
“Sebenarnya kalau dikatakan kelalaian kami, tidak. Tapi kami hanya lambat update, sebab kesibukan operator di kegiatan PPDB itu,” kata Jayat lebih lanjut.
Dirinya hanya menyangka, bahwa data siswa-siswinya sudah sesuai dengan data penerima PIP lainnya, alias mereka masih berstatus sebagai siswa-siswi di SMPN 1 Manding.
“Ya ini faktor aktivasi yang menjadi kendala. Ya namanya manusia, kami juga tidak menyangka kalau terakhirnya di tanggal 31 Juli 2023. Dikira, anak-anak ini sudah menerima di tahun-tahun sebelumnya,” kata Jayat.
“Kami tidak menyangka aja, bahwa ini yang menerima baru. Sehingga tidak usah aktivasi rekening. Tapi ternyata, ya namanya manusia gitu,”timpalnya.
Pihaknya mengatakan, untuk penerima yang tercatat dan masih aktif sebagai siswa-siswi di SMPN 1 Manding tentu tetap mendapatkan dana PIP.
“Karena sebelumnya nomor rekening penerima sudah di aktivasi. Tapi, yang belum dapat aktivasi itu kalau tidak salah ada 4 penerima. Mereka saat ini sudah SMA,” kata dia menerangkan.
Atas kasus ini, Jayat hanya menyampaikan permohonan maaf kepada para penerima yang gagal mendapatkan dana PIP tersebut.
“Saya memohon maaf, kepada anak saya yang sudah lulus dan gagal mendapatkan dana PIP karena faktor manusia,” ujarnya.
Sebenarnya, kata Jayat, Disdik Sumenep dapat mengajukan kembali data siswa-siswi yang gagal melakukan aktivasi dana PIP tersebut.
“Hasil koordinasi dengan dinas, sistem aktivasi yang tanggal 31 Juli 2023 itu memang benar. Cuma, kami tanya ke pihak BRI itu barangkali kalau ada permohonan dari dinas ke bisa diaktifkan kembali,” katanya.
Sementara itu, Kasi Pembinaan SMP Disdik Sumenep, Erdy mengungkapkan, secara otomatis dana PIP yang gagal di aktivasi akan masuk kembali ke kas negara.
“Kemarin kita juga sudah koordinasi dengan pusat, jadi memang sudah gagal aktivasi. Maka dari itu secara otomatis masuk ke kas negara,” kata Erdy saat dikonfirmasi di ruang kerjanya.
Erdy pun mengaku, bahwa sudah menegur pihak sekolah sebab ditengarai telat memberikan informasi kepada penerima dana PIP.
“Sudah kami tegur kemarin, tolong grup WhatsApp itu diperhatikan. Apalagi saat ini semua aksesnya secara online,” kata Erdy menegaskan.
Pihaknya hanya menyayangkan, hal demikian terjadi. Sebab, sebelum-sebelumnya belum ada kasus gagal aktivasi dana PIP.
“Ini jadi pembelajaran, semoga ke depan tidak lagi terjadi yang seperti ini,” tandasnya.
Untuk diketahui, terdapat 12 siswa-siswi di SMPN 1 Manding yang mendapat dana PIP tersebut untuk diajukan melakukan aktivasi ke bank penyalur, dalam hal ini BRI.
Data Disdik Sumenep menyebutkan, bahwa masa aktivasi bagi peserta yang mendapatkan dana PIP terdiri dari 12 siswa-siswi.
Rinciannya, 6 penerima harus melakukan aktivasi di tanggal 31 Juli 2023.
Kemudian, 6 penerima lainnya masih mendapatkan masa tenggang aktivasi dana PIP pada 31 Desember 2023 mendatang.***
