
Penulis: Imron Muslim | Editor:

SAMPANG, MaduraPost – Sudah 4 tahun Bupati dan Wakil Bupati Sampang H Slamet Junaidi dan H Abdullah Hidayat (JIHAD) memimpin Kota Bahari Sampang.
Beberapa prestasi telah diraih oleh H Slamet Junaidi dan juga H Abdullah Hidayat, pasangan Jihad tersebut telah sukses membangun beberapa infrastruktur di Kabupaten Sampang. Namun diluar itu, angka kemiskinan masih tertinggi dan juga Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terendah di Jawa Timur.
Hal tersebut diutarakan oleh Wahyudi, aktivis Pantura Sampang. Menurutnya tidak bisa dipungkiri sejak kepemimpinan Jihad, beberapa kemajuan seperti infrastruktur dan lainnya seperti pembangunan Alun-Alun Trunojoyo Sampang berhasil di bangun oleh pasangan tersebut.
“Namun, meskipun ada kemajuan infrastruktur, angka kemiskinan di Sampang masih tertinggi dari 38 Kabupaten/Kota se Jawa Timur,” kata Wahyudi.
Menurut Wahyudi, selain angka kemiskinan tertinggi se Jawa Timur Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menduduki posisi terendah di Jawa Timur, seperti pendidikan, kesehatan, dan juga banyaknya pengangguran di Kabupaten Sampang berdasarkan data BPS.
“Sebenarnya hal-hal seperti ini, harus menjadi konsen utama, dari pada fokus pada instrumen-instrumen pembangunan yang tidak sampai pada kesejahteraan mayarakat. Karena menurut hasil penelitian dari insinyur teknik sipil dari ITB, pembangunan infrastruktur tidak berpengaruh pada kesejahteraan manusia. Itu hanyalah alat untuk mencapai sebuah tujuan, jika APBD hanya fokus pada infrastruktur maka tidak akan pernah tercapai pada Indek Pembangunan Manusia (IPM),” ujarnya kepada MaduraPost, Senin (30/01/2023).
Masih kata Wahyudi, seharusnya APBD di Kabupaten Sampang program pembangunannya pro masyarakat miskin, pro pendidikan, dan juga pro kesehatan.
“Contohnya pemberdayaan masyarakat desa, pembukaan lapangan usaha terhadap masyarakat. Insyaallah jika ini diterapkan maka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) akan lebih meningkat, dan angka kemiskinan bisa diatasi,” tuturnya.
Wahyudi juga memaparkan, terkait capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Sampang belum menuai prestasi apapun. Mengapa demikian, melihat data BPS JATIM, IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Kabupaten Sampang terpaut di peringkat paling bawah atau terendah se Jawa Timur. Begitupun juga tingkat kemiskinan tertinggi se jawa timur.
“Hasil data dari BPS JATIM, untuk IPM Kabupaten Sampang tahun 2020 ialah 62,70 % , tahun 2021 diangka 62,80 %, dan tahun 2022 mencapai 63, 39 %. Dalam kurun waktu 3 tahun terkahir hanya mengalami peningkatan 0,01 – 0,1 persen dan menjadi peringkat terbawah setiap tahunnya di bawah Kabupaten Bangkalan dan dua peringkat diatasnya yaitu Kabupaten Pamekasan dan Sumenep,” jelas Aktivis Pantura asal Banyuates tersebut.
Wahyudi menerangkan, pembahasan tentang Indeks Pembangunan Manusia ada 3 komponen menjadi barometer yang mempengaruhi, yaitu tingkat pendidikan, kesehatan dan standar kehidupan yang layak. Ambil saja salah satu komponen penilaian IPM yaitu tingkat pendidikan yang mengindikasikan bahwa tingkat pendidikan Kabupaten Sampang masih paling rendah se Jawa Timur. Soal pendidikan bukan soal prestasi personal akan tetapi pemerataan taraf pendidikan atau kesadaran tentang pendidikan di kabupaten sampang masih minim.
“Kemudian tingkat kemiskinan Kabupaten Sampang dari tahun 2019 – 2021 berada di urutan teratas (tinggi). Pada tahun terakhir angka kemiskinan kabupaten sampang mencapai 237, 23 %, dan selalu menempati peringkat 1 termiskin se Jawa Timur dari tahun 2019,” terangnya.
Terakhir ia menilai, dengan demikian Pemkab Sampang tidak punya prestasi apapun. Kondisi ini sangat memprihatinkan dan perlu perhatian ekstra dari Pemkab Sampang terutama Bupati sebagai kepala daerah yang memiliki kewenangan dan pemangku kebijakan untuk melakukan trobosan-trobosan yang brilian untuk membawa Kabupaten Sampang HEBAT dan BERMARTABAT.
“Pemimpin di Sampang khususnya eksekutif ayo tinggalkan politik partisan hilangkan hiruk pikuk politik. Rangkul semua lapisan masyarakat, sehingga ada penurunan angka kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Sampang,” pungkasnya.