SAMPANG, MaduraPost – Proyek rehabilitasi sekolah di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Mambulu Barat I, Kecamatan Tambelangann, Sampang, yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) diduga sarat peyimpangan.
Bahkan ada dugaan kuat adanya mark-up anggaran yang dilakukan oleh pihak pengelola panitia dalam merealisasikan pengerjaan proyek. Seperti yang dikatakan oleh warga setempat kepada MaduraPost.
Menurutnya rehab tiga ruang kelas dengan anggaran senilai Rp 210 juta yang ada di Sekolah tersebut diduga tidak sesuai RAB dan tidak sesuai dengan spesifikasi pengerjaan. Sebab tidak sedikit ditemukan kejanggalan dalam pelaksanaannya.
“Dananya banyak tapi yang dikerjakan cuma itu-itu saja, aneh” tuturnya.
Tak hanya itu, Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang juga terksesan enggan merespons persoalan tersebut.
Sebelumnya Plt Dinas pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang Nor Alam saat dimintai keterangan pernah berjanji akan menurunkan tim moniv untuk melihat realisasi pengerjaan rehab di SDN Mambulu Barat I tersebut.
“Nanti saya akan menyuruh tim moniv dan PPTK untuk meninjau langsung kesana,” ucapnya.
Pihaknya juga berdalih tidak akan mencairkan dana apabila ditemukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Belanja (RAB).
“Kalau tidak sesuai RAB kami tidak akan mencairkan dananya,” cetus Nor Alam.
Akan tetapi berbeda dengan fakta dilapangan. Hingga pencairan tahap ketiga (terakhir) tidak ada satupun tim moniv yang turun langsung ke lokasi SDN Mambulu Barat I.
Hal tersebut dikatakn oleh Bendahara pelakasana. Menurut Ridho pencairan dana sudah dilakukan seratus persen atau tahap ketiga.
“Terkait rehabilitasi proyek SDN Mambulu Barat 1, saya hanya tenaga sukwan/GTT untuk lebih info detailnya bisa menghubungi Kepala Sekolah SDN Mambulu Barat 1 karena Beliau yg mengelola (keuangan dll) proyek tersebut,” ucapnya.
Ridho menambahkan, dalam proses pencairan dana tersebut dibagi dalam tiga tahap. Tahap 1 Rp 94 juta. tahap 2 Rp 63 juta. Sementara dana tersebut dikelola oleh Kepala Sekolah.
(mp/ron/rus)