SUMENEP, MaduraPost – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, berencana membangun dua unit gudang penyimpanan benih atau warehouse pada tahun 2025.
Pembangunan ini menyerap dana dari APBD sebesar Rp1 miliar dan akan ditempatkan di dua desa yang berada di Kecamatan Rubaru, yakni Desa Banasareh dan Desa Bunbarat.
Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid, menyampaikan bahwa proses pembangunan masih dalam tahap lelang melalui sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
“Setiap gudang dialokasikan anggaran sebesar Rp500 juta. Nantinya difungsikan sebagai tempat penyimpanan benih bawang merah,” ujarnya, Selasa, 5 Agustus 2025.
Pejabat yang akrab disapa Inung tersebut menekankan bahwa bawang merah yang dibudidayakan di wilayah Rubaru merupakan varietas lokal khas Sumenep yang perlu dilestarikan dan diperkuat eksistensinya.
“Kita punya varietas lokal yang harus kita banggakan. Maka dari itu, penting bagi kita untuk terus mengembangkannya melalui dukungan infrastruktur,” tambahnya.
Ia menargetkan proses konstruksi akan segera dimulai setelah tahap lelang rampung.
“Paling lambat pada bulan September 2025, pembangunan sudah mulai dikerjakan. Estimasi penyelesaiannya sekitar 90 hari,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pertanian DKPP Sumenep, Erfan Effendi, menguraikan bahwa tujuan utama pembangunan warehouse ini adalah untuk menjaga mutu benih, memperpanjang masa simpan, serta melindungi dari serangan hama dan pengaruh cuaca.
Erfan juga menambahkan bahwa kedua gudang tersebut diperuntukkan bagi dua kelompok tani di Kecamatan Rubaru, yakni Poktan Anugerah dari Desa Banasareh dan Poktan Sumber Anyar dari Desa Bunbarat.
“Kedua kelompok tani ini telah mengajukan permohonan pembangunan gudang dan disetujui oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur,” tuturnya.
Adapun ukuran masing-masing gudang diperkirakan seluas 15 meter x 15 meter.
“Untuk perlengkapan penyimpanan di dalam gudang akan dipenuhi langsung oleh masing-masing kelompok tani,” tandasnya.***






