SUMENEP, MaduraPost – Ditengah pandemi covid-19 di Indonesia, utamanya di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, ketersediaan ketahanan sandang pangan masih relatif aman.
Meski Sumenep merupakan penghasil pangan cukup tinggi, namun sejak terjadinya penyebaran covid-19 hingga Kabupaten ujung timur Pulau Madura itu masuk zona merah, belum berdampak pada produktivitas pangan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sumenep, Bambang Hariyanto, menerangkan, bahwa sejumlah komoditas pangan di Sumenep sejak terjadinya penyebaran covid-19 hingga saat ini masih relatif aman dan terkendali.
Bahkan, pihaknya selalu melaporkan kepada Dinas terkait di Jawa Timur perihal perkembangan pangan di Sumenep. Termasuk melakukan telekonferensi untuk mengetahui laporan terkini terhadap kondisi ketahanan pangan di Sumenep.
“Syukurlah, sejumlah komoditas pangan di Sumenep relatif aman, karena ketersediaan pangan mencukupi kebutuhan masyarakat,” ungkapnya, Selasa (5/5).
Diketahui, data yang ada di akhir bulan April 2020 dari sejumlah komoditas seperti beras relatif tinggi ketersediaannya mencapai 69.851,00 ton, kebutuhan perminggu 1.856,25 ton, sedangkan jagung ketersediaan 171.782,35 ton, sementara kebutuhannya hanya 622,88 ton.
Kemudian untuk ketersediaan daging sapi 47,53 ton dengan kebutuhan 28,88 ton, ketersediaan daging ayam ras 111,60 ton dengan kebutuhan 89,04 ton dan untuk ketersediaan telur ayam ras 64,56 ton dengan kebutuhan 150,98 ton.
“Dari sejumlah komoditas hanya kebutuhan telur ayam ras yang defisit 86,42 ton, sedangkan lainnya hingga saat ini sangat aman,” urai Bambang.
Menurut Bambang, guna memenuhi kebutuhan atas ketahanan pangan khususnya di Sumenep, pihaknya bersama petugas yang ada di lapangan melibatkan sektor terkait untuk selalu melakukan pengecekan langsung. Dan terus mendorong para petani dan peternak untuk tetap semangat meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19. (Mp/al/rul)