SUMENEP, Madurapost – Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Perhubungan (Disperkimhub) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, merencanakan pembangunan 128 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) untuk masyarakat miskin pada tahun 2024.
Program ini merupakan atensi Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, untuk menekan angka kemiskinan di kabupaten tersebut.
Bupati Fauzi menunjukkan perhatian langsung terhadap program ini ketika mengunjungi nenek Hotipah di Desa Guluk-Guluk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Nenek Hotipah, yang hidup dalam kondisi miskin ekstrem, menerima bantuan berupa rumah layak huni.
Sebelumnya, rumahnya yang terbuat dari anyaman bambu dan banyak bocor dianggap tidak layak untuk dihuni.
Untuk mendukung program RTLH ini, Disperkimhub Sumenep telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp2,5 miliar.
“Program RTLH ini adalah atensi Bapak Bupati, oleh sebab itu tahun ini sekitar 128 rumah yang akan kami bangun,” kata Kepala Disperkimhub Sumenep, Yayak Nurwahyudi, melalui Kepala Bidang (Kabid) Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Noer Lisal Anbiyah, dalam keterangannya belum lama ini, Kamis (27/6).
Lisal menjelaskan, bahwa setiap rumah yang dibangun akan menerima anggaran sebesar Rp20 juta.
“Sesuai juknis, anggaran RTLH ini Rp 20 juta per unit dengan ukuran 4×5 meter persegi,” ungkapnya.
Lisal bilang, warga penerima bantuan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk membangun rumah mereka.
“Jadi Program RTLH yang bersumber dari APBD ini penerima bantuan tidak dibebankan menambah biaya dalam membangun rumahnya,” ujarnya.
Lisal menegaskan, bahwa dengan anggaran Rp20 juta, rumah-rumah tersebut akan langsung bisa ditempati, seperti halnya rumah milik nenek Hotipah.
“Tapi dengan anggaran Rp20 juta ini kami pastikan langsung bisa ditempati, seperti halnya rumah milik nenek Hotipah,” ujar Lisal.
Nenek Hotipah, ketika dikonfirmasi terpisah, mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, terutama kepada Bupati Sumenep, atas bantuan yang telah meningkatkan kualitas hidupnya.
“Alhamdulillah saat ini kami sekeluarga sudah tidak khawatir lagi jika terjadi hujan atau angin, karena rumah kami sudah sangat nyaman dan aman untuk ditempati,” tutur nenek Hotipah.***