SUMENEP, MaduraPost – Adanya dugaan bayi tertukar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar Sumenep, Madura, Jawa Timur, dibantah oleh Direktur RSUDMA setempat.
Erliyati, Direktur RSUDMA mengaku tidak tahu menahu atas insiden tersebut. Bahkan pihaknya mengklaim jika pihak rumah sakit belum menerima laporan adanya dugaan bayi yang tertukar.
“Tidak ada, coba tanya langsung ke Humas. Salah miskomunikasi itu. Siapa yang memastikan, kan bahaya,” ungkap Erliyati, saat dikonfirmasi awak media di Mapolres Sumenep, Senin (16/11).
Ditanya soal kedatangan Erliyati ke Mapolres Sumenep, pihaknya mengaku bahwa ada panggilan dari tim Covid-19.
“Saya datang ke Polres ini masalah covid-19. Saya bilang nggak ada,” terangnya.
Namun, jika memang benar ada bayi yang tertukar, kata Erliyati menerangkan, mustahil apabila pihak keluarga tidak melaporkan kepada pihak rumah sakit.
“Ya saya pasrahkan kepada keluarga. Itu kan hanya info saja,” tegas dia.
Bahkan, atas info tersebut, Erliyati memaparkan apabila pihak rumah sakit telah menunggu pihak keluarga atas informasi tersebut.
“Kalau di RSUD hanya nunggu saja. Kalau dari keluarga nggak ngapa-ngapain. Saya menunggu pihak keluarga pukul 10.00 WIB tidak ada,” bebernya.
Diberitakan sebelumnya, seorang bayi perempuan dari pasangan Subroto (27) dan Nurma Ningsih (25) warga Dusun Rombuk, Desa Nyabakan Barat, Kecamatan Batang-Batang, diduga tertukar saat melahirkan di RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep.
Subroto mengaku, bahwa istrinya yang melahirkan seorang bayi perempuan pada Jumat (13/11/2020) kemarin itu awalnya sangat senang. Namun, tak disangka saat ingin memberikan air susu ibu (ASI) pada anaknya tersebut, Minggu (15/11/2020) kemarin, ada kejanggalan dari postur anaknya yang sudah mulai berubah.
Secara merinci Subroto menerangkan, bahwa awal anaknya tersebut lahir berjenis kelamin perempuan tak memiliki rambut alias gundul. Dari situlah kecurigaan pihak keluarga muncul.
Sebelumnya, Subroto bersama keluarga mencoba mengkonfirmasi kepada pihak rumah sakit. Namun, Subroto mengaku, apabila pihak rumah sakit seakan tidak mau tahu atas insiden yang menimpa pasangan suami istri tersebut.
“Awalnya kami menanyakan kepada pihak rumah sakit, kenapa bayi kami berbeda dari yang awal. Cuma pihak rumah sakit mengatakan jika tidak ada yang tertukar. Pihak rumah sakit mengatakan bahwa gelang khusus untuk bayi yang lahir tidak lepas,” ungkap Subroto pada media.
Atas hal tersebut, Subroto bersama pihak keluarga melakukan pelaporan ke Polres Sumenep, Senin (16/11/2020) sekitar pukul 15.00 WIB.
Pada media, Subroto menjelaskan merasa kecewa dengan pelayanan RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep. Menurutnya, pihak RSUD serasa bungkam dan tidak mengakui atas dugaan anaknya yang tertukar.
“Kami lengkap buktinya. Anak kami yang awal baru lahir, dan yang kedua anak yang sudah berubah postur tubuhnya. Insting istri saya sangat kuat melihat postur anak saya,” jelasnya.
(Mp/al/rus)