SUMENEP, MaduraPost – Dinamika antar pengurus di Dewan Pimpinan Cabang (DPC) NasDem Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, masih terus berlangsung.
Dalam perkembangan terbaru, Ketua DPC NasDem Guluk-guluk, Damiri, mengungkapkan kondisi partai yang memprihatinkan.
Damiri menyatakan bahwa 19 Ketua DPC NasDem sedang berusaha melayangkan mosi tidak percaya terhadap Ketua DPD NasDem Sumenep, Moh. Hosni.
Pertemuan untuk membahas isu ini diadakan berlangsung di rumah Ketua DPC Lenteng Sumenep, yang dihadiri oleh seluruh DPC di daratan Sumenep.
Pertemuan tersebut mengecam upaya Moh. Hosni yang dianggap kontroversial, termasuk mendatangi Ketua DPC yang statusnya telah dibubarkan dan meminta mereka menandatangani dokumen kosong dengan iming-iming pembentukan pengurus baru untuk periode 2024-2029.
“Upaya ini disebut tidak mendapat sambutan positif dari para Ketua DPC,” kata Damiri dalam keterangannya belum lama ini, Rabu (19/6).
Mayoritas anggota DPC NasDem Sumenep menuntut agar Moh. Hosni mundur sebagai Ketua DPD NasDem Kabupaten Sumenep sebagai bentuk pertanggungjawaban atas polemik yang terjadi selama kepemimpinannya.
Mosi tidak percaya telah diajukan ke Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) sebagai bukti ketidakpuasan yang mendalam.
Kondisi partai saat ini terbilang sulit dengan gejolak internal dan kantor DPC yang diduga telah disita oleh bank. Namun, pengurus yang setia berkomitmen untuk terus berjuang demi masa depan partai.
Damiri juga menambahkan, bahwa dalam pertemuan tersebut, strategi Hosni untuk mempertahankan jabatannya dengan menekan Ketua DPC agar menandatangani dokumen kosong dianggap tidak etis dan mencurigakan.
“Semua DPC dari seluruh kabupaten Sumenep bersatu dalam tekad agar Moh. Hosni mundur demi menjaga kehormatan dan integritas Partai NasDem,” tuturnya.
Di sisi lain, Ketua DPC NasDem Gayam, Encung, memberikan tanggapan yang berbeda.
Menurutnya, mosi tidak percaya yang muncul di publik disebabkan oleh kesalahpahaman antar ketua DPC.
Encung menegaskan bahwa Partai NasDem di Sumenep sebenarnya dalam keadaan baik-baik saja.
“Kesalahpahaman ini sebagai hal biasa dalam organisasi politik,” katanya saat dikonfirmasi media.l melalui sambungan telepon.
Dia berharap seluruh anggota partai NasDem Sumenep bisa kembali solid dan bersatu untuk masa depan partai.
Hal senada juga dilontarkan Ketua DPC Ambunten, Rasyid. Dia juga memberikan tanggapannya mengenai isu mosi tidak percaya.
Ia menyatakan bahwa tidak ada pemaksaan dari Ketua DPD NasDem Sumenep, Moh. Hosni.
“Moh. Hosni hanya mengajak Ketua DPC untuk bergabung dengan kepengurusan yang sah tanpa ada paksaan,” akuinya.
Rasyid menegaskan dukungannya kepada kepemimpinan Moh. Hosni sebagai kepengurusan yang sah secara yuridis.
“Saya berharap NasDem Sumenep bisa menjadi lebih baik dengan bersatu dan tidak ada saling senggol antar pengurus,” kata Rasyid penuh harap.
Sementara itu, Ketua DPD NasDem Sumenep, Moh. Hosni, memilih untuk tidak banyak berkomentar mengenai isu miring atas kepemimpinannya.
Dengan nada tenang, Moh. Hosni menyatakan bahwa dirinya tetap merangkul siapapun yang ingin berjuang untuk kebesaran NasDem.
“Setiap pengurus memiliki hak prerogatif masing-masing,” singkatnya saat diwawancara media.***






