Abdurrahem anggota LSM JCW saat berada di kantor Kejaksaan Sumenep |
BERITAMA.ID, SUMENEP – LSM JCW melakukan laporan ke Kejaksaan Negeri Kabupaten Sumenep terkait dugaan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR) pada pelaksanaan proyek PISEW tahun 2019 yang berupa saluran irigasi di tiga desa (Desa Guluk – guluk, Desa Ketawang Laok, Desa Bragung), Kecamatan Guluk-guluk, Kabupaten Sumenep yang kondisi fisiknya saat ini sudah rusak parah, Kamis (05/03/2020).
Proyek PISEW tahun 2019 yang berada di Kecamatan Guluk-guluk tersebut merupakan lending sektor dari Kementrian PUPR Republik Indonesia yang anggarannya sebesar Rp 600.000.000 yang dibagi ke 3 Desa yaitu Desa Guluk-guluk, Desa Ketawang Laok, Desa Bragung.
Abdurrahem (Kordinator JCW) mengatakan bahwa dari hasil investigasi ke lapangan dan beberapa data yang ia punya kalau program PISEW 2019 berupa saluran irigasi di tiga Desa tersebut diduga dikerjakan tidak sesuai spesikasi yang ada.
“Karena kondisi fisik dari saluran irigasi di Desa tersebut terutama di Desa Guluk – guluk sudah lama rusak parah dan tidak dilakukan perbaikan oleh pihak pelaksana”. Kata Rahem.
Lebih lanjut Rahem mengatakan bahwa yang harus bertanggung jawab dalam perkara tersebut adalah Badan Kerja sama Antar Desa (BKAD), Kepala Desa setempat, Pelaksana Proyek dan tenaga Fasilitator Masyarakat (FM).
“Pelaporan kami ke Kejaksaan Negeri Sumenep tersebut merupakan hasil dari kajian dan beberapa data yang kami punya, dan menyimpulkan bahwa pelaksanaan Proyek PISEW 2019 tersebut diduga telah melanggar beberapa peraturan dan kuat dugaan telah terjadi Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR) yang dilakukan pihak pelaksana dan pihak – pihak terkait sebagaimana yang disebutkan dalam pasal 2 ayat (1) jo pasal 3 UU nomor 20 tahun 2001 tentang TIPOKOR jo pasal 55 ayat (1)ke-1KUHP”. Lanjutnya.
Abdurrahem berjanji kalau dirinya akan mengawal perkara tersebut sampai tuntas.
“Saya berjanji akan nengawal perkara tersebut sampai tuntas ke akar akarnya”. Tutup Rahem.(Red-Mon)